Bantaeng, (Humas Bantaeng) - Di Kab. Bantaeng Sulawesi Selatan, hari pertama Ramadhan tahun ini tampak begitu meriah sebagaimana ramadhan-ramadhan sebelumnya, hal ini tentu saja dikarenakan salah satunya adalah karena hasil penetapan 1 Ramadhan oleh Pemerintah tahun ini bertepatan dengan penetapan 1 Ramadhan oleh salah satu Ormas Nasional sehingga suasana di malam pertama ramadhan ini pun tampak lebih meriah dengan pemandangan para jemaah yang berbondong-bondong ke Masjid-masjid terdekat.
Kakan Kemenag Bantaeng H. Muhammad Yunus, S.Ag, M.Ag, pada tarwih malam pertama ini memilih Shalat tarawih di Masjid Agung Syekh Abd Gani Kab. Bantaeng.
Tarawih hari pertama Ramadhan 1438 H di Masjid Agung Bantaeng ini, jemaahnya cukup membludak, dengan jumlah rakaat Shalat Tarawih sebanyak 20 rakaat ditambah witir 3 rakaat.
Tarawih hari pertama Ramadhan 1438 H di Masjid Agung Bantaeng ini, jemaahnya cukup membludak, dengan jumlah rakaat Shalat Tarawih sebanyak 20 rakaat ditambah witir 3 rakaat.
Pada kesempatan ini, atas permintaan Panitia masjid, Kakan Kemenag H. Muhammad Yunus diminta menyampaikan tausiahnya dihadapan para jemaah.
Adapun kandungan tausiyahnya, beliau mengajak ummat islam untuk menyambut ramadhan dengan gembira dengan cara yang tepat, selain berpuasa yang menjadi kewajiban ditambah dengan memperbanyak ibadah-ibadah sunnah seperti shalat tarawih, qiyamullail, shalat tasbih dan bersedekah kepada orang yang tidak mampu, sebab ditengah kehidupan kita yang berkecukupan mungkin disekitar tempat tinggal kita ada orang yang tidak sanggup memenuhi kebutuhan hidupnya, orang seperti ini butuh perhatian lebih di bulan suci ini agar mereka dapat melaksanakan ibadah lebih khusyu.
Adapun kandungan tausiyahnya, beliau mengajak ummat islam untuk menyambut ramadhan dengan gembira dengan cara yang tepat, selain berpuasa yang menjadi kewajiban ditambah dengan memperbanyak ibadah-ibadah sunnah seperti shalat tarawih, qiyamullail, shalat tasbih dan bersedekah kepada orang yang tidak mampu, sebab ditengah kehidupan kita yang berkecukupan mungkin disekitar tempat tinggal kita ada orang yang tidak sanggup memenuhi kebutuhan hidupnya, orang seperti ini butuh perhatian lebih di bulan suci ini agar mereka dapat melaksanakan ibadah lebih khusyu.
Diakhir tausiahnya beliau juga mengingatkan bahwa apa yang terjadi di Kp. Melayu Jakarta berupa bom bunuh diri bukanlah ajaran islam, siapapun pelakunya tidaklah menunjukkan sikap sebagai seorang muslim sejati.
(Mhd)