Bantaeng, (6/7) - Setahun lebih diangkat menjadi Kepala Kantor Kemenag Bantaeng, H. Muhammad Yunus mengaku sudah mengerti sedikit demi sedikit Bahasa Makassar yang merupakan bahasa daerah masyarakat Butta Toa Bantaeng.
Pria kelahiran Siwa Kab. Wajo ini terlahir dari seorang Ibu berdarah Bone-Soppeng dan Ayah berdarah Bugis Sidrap Pinrang, namun beliau mengaku merasa sudah seperti orang Bantaeng.
Kepada Kakanwil Kemenag Sulsel H. Abd. Wahid Thahir, M.Ag, H. Muhammad Yunus berharap dapat menjadi Petugas Haji TPIHI atau Petugas Pembimbing Ibadah Haji bagi Calon Jemaah Haji Kab. Bantaeng yang pada musim haji tahun 1438 H/2017 M ini tergabung dalam kloter 2 bersama dengan CJH Kab. Soppeng dan Kota Makassar untuk mencukupkan total jemaah 1 kloter sebanyak 450 orang.
Harapan untuk menjadi petugas TPIHI bagi kloter 2 Embarkasi Hasanuddin Makassar ini disampaikan beliau dihadapan Bapak Kakanwil Kemenag Sulsel Drs. Abd. Wahid Thahir, M.Ag saat pembukaan manasik haji tingkat Kab. Bantaeng beberapa waktu yang lalu, dengan disaksikan dan didukung oleh 186 calon jemaah haji Kab. Bantaeng.
Harapan Kakan Kemenag Bantaeng ini ternyata tak bertepuk sebelah tangan. Sebelum memohon, Kakanwil ternyata memang telah mempersiapkan Kakan Kemenag Bantaeng untuk menjadi petugas TPIHI bagi Calon Jemaah Haji Kab. Bantaeng bersama-sama dengan CJH Kab. Soppeng dan CJH Kota Makassar.
Namun dalam 3 kali pertemuan dengan CJH Bantaeng pada kegiatan Bimbingan Manasik Haji di tingkat Kecamatan, Bapak H. Muhammad Yunus mengaku masih perlu belajar lebih banyak lagi mengenai bahasa Makassar atau bahasa Bantaeng agar komunikasi dengan CJH Bantaeng ini bisa lebih efektif. Akunya.
Berikut salah satu rekaman bimbingan manasik beliauBerikut salah satu rekaman manasik haji yang dibawaknnya.: