Wakili Kakan Kemenag, Ketua PGMI Bantaeng Hadiri Peringatan Maulid Nabi Di Bonto Tappalang Bersama Bupati

Bantaeng (Inmas Bantaeng) - Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, pengurus Masjid Annur Yapni Bontopalang Desa Bonto Tappalang Kec. Tompobulu Kab. Bantaeng menggelar hajatan dengan mengundang Bupati serta sejumlah tokoh masyarakat pada Kamis 29 November 2018.

Turut diundang bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng yang dalam kesempatan ini diwakili oleh anggota Pokjawas Madrasah Kantor Kemenag Bantaeng, Salam, S.Ag, S.Pd, M.Pd yang juga merupakan Ketua DPD PGMI (Persatuan Guru Madrasah Indonesia).

Selain di Masjid Annur Yapni Bontopalang Desa Bonto Tappalang Kec. Tompobulu, Bupati Bantaeng, Dr. H. Ilham Azikin dihari yang sama juga menghadiri peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW pada sejumlah Masjid lainnya masing-masing antara lain di Masjid Jami Amal Bakti Puro'ro Desa Pattalassang Kec. Tompobulu,Masjid Nurul Jannah Lali'jangang Desa Bonto Tappalang Kec. Tompobulu dan Masjid Nurul Karim Kampung Gusung Kel. Lamalaka.

Bupati dalam sambutannya dihadapan jemaah dan masyarakat Bonto Tappalang menyampaikan bahwa dirinya sangat bersyukur bisa hadir dan mengikuti kegiatan Maulid Nabi bersama seluruh masyarakat dan para siswa siswi pesantren di wilayah setempat.

"Salah satu teladan dalam kehidupan keseharian kita adalah bagaimana kepedulian terhadap sesama manusia. Kalau ini bisa kita hadirkan di tengah kehidupan bermasyarakat, maka tentu akan tercipta suasana aman tentram dan damai", ujar Bupati.

Pada kesempatan tersebut hadir pula Plt. Kepala Bagian Kesra Setda Bantaeng, Syamsul Alam dan Plt. Kabag Humas & Protokol Setda Bantaeng, A. Sukmawati. (mhd)







LKKNU Bantaeng Sosialisasi BUNGKESMAS Di Kantor Kemenag Bantaeng

Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Dalam rangka penyebarluasan informasi terkait program Tabungan Kesehatan Masyarakat (Bungkesmas) yang merupakan program unggulan Social Trust Fund (STF) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tim Bungkesmas bekerjasama dengan Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdatul Ulamah (LKKNU) menggelar kegiatan Sosialisasi bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng, Kamis 29 November 2018,

Hadir sekaligus membuka kegiatan sosialisasi, bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng Dr, H. Muhammad Yunus. S. Ag., M. Ag didampingi Kepala Sub Bagian Tata Usaha H. Muh Ahmad Jailani, S.Ag, MA yang juga merupakan Ketua Tanfidziyah PCNU Kab. Bantaeng.

Turut hadir Ketua LP Ma'arif NU Kab. Bantaeng yang juga Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Bantaeng Drs. H. M. Ribi, MM, Ketua LKKNU Kab. Bantaeng Hamzah. S.Pd.I serta Koordinator Program BungKesmas Kab. Bantaeng Natsir, S. Sos.I.

BUNGKESMAS adalah merupakan program jaminan kesehatan/rawat inap dan asuransi/santunan karena kecelakaan.

Produk program BUNGKESMAS adalah asuransi mikro yang murah, mudah, dan banyak manfaat.

Adapun Keuntungan Menjadi Nasabah BUNGKESMAS adalah bahwa hanya dengan membayar Rp. 100.000,- per tahun, peserta BUNGKESMAS bisa mendapatkan fasilitas sebagai berikut :
  1. Santunan harian rawat inap rumah sakit Rp. 100.000,-/malam
  2. Penggantian biaya operasi maksimal Rp. 2.500.000,-/tahun
  3. Santunan cacat tetap maksimal Rp. 7.500.000/tahun
  4. Santunan meninggal dunia Rp. 2.500.000,- juta, atau
  5. Santunan meninggal dunia karena kecelakaan Rp. 20.000.000,-
Selain fasilitas diatas, ada pula program tabungan untuk nasabah.

Sedangkan Keuntungan Menjadi Mitra BUNGKESMAS yakni Mitra yang bertugas mencari individu untuk menjadi nasabah BUNGKESMAS akan diberikan bonus atau dapat juga diuangkan.

Sosialisasi diikuti jajaran staf dan penyuluh PNS/Non PNS Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng yang tersebar di 8 Kecamatan, pengurus PCNU Kab. Bantaeng, perwakilan Bawaslu dan KPU Bantaeng dan beberapa perwakilan Kepala Desa.








Pelaksanaan Penilaian Akhir Semester Ganjil 2018-2019 MTsN Bantaeng Berjalan Lancar

Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Memasuki hari keempat pelaksanaan Penilaian Akhir Semester (PAS) semester ganjil 2018-2019 Kamis, 29 November 2018 pada MTsN Bantaeng sejak dibuka pada hari Senin 26 November 2018 lalu, secara umum PAS berjalan lancar.

Sesuai dengan ketentuan dalam Keputusan Dirjen Pendis Nomor 5162 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Tsanawiyah disebutkan bahwa Penilaian Akhir Semester (PAS) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester ganjil. Selain itu, PAS merupakan penilaian yang dilakukan oleh satuan pendidikan dengan maksud untuk mengumpulkan informasi/data tentang pencapaian pembelajaran peserta didik dalam aspek pengetahuan dan keterampilan sekaligus menilai pencapaian SKL.

Pelaksanaan PAS di madrasah ini, mengacu pada kalender akademik MTsN Bantaeng dengan merujuk pada kalender akademik yang diterbitkan oleh Dirjen Pendis, namun pelaksanaan PAS dimajukan satu pekan dengan pertimbangan pengelolaan nilai dan penginputan serta print out Buku Rapor sangat banyak menyita waktu sehingga disiapkan satu pekan untuk itu. Wacana ini juga yang berkembang saat rapat persiapan semester tanggal 22 Oktober 2018 lalu.

Dalam rapat tersebut, terpilih sebagai panitia antara lain; Ketua: Kaharuddin, S.Pd.I, Sekretaris; Trisnawati, SE. Bendahara; Rosmiati, S.Pd.I. Rabasia, Mursida, S.IP, Sudirman, S.IP, Nuripa dan Suriani masing-masing sebagai anggota panitia.

Dalam pelaksanaan PAS tahun ini, satuan pendidikan berupaya mengikuti perkembangan penilaian sebagaimana pada penilaian yang dilakukan oleh pemerintah yakni perpaduan soal pilihan ganda dan uraian. Soal pilihan ganda minimal 10 nomor, maksimal 15 nomor sedangkan uraian sebanyak 5 nomor.

Dalam proses pelaksanaannya, Kepala Madrasah-Hj. Ramliah, S.Ag., M.Pd.I memantau jalannya PAS dan menemukan seorang siswa yang sudah 3 hari tidak hadir dengan alasan tidak memiliki kartu siswa dimana kartu ini berfungsi ganda sebagai kartu ujian. Sebagai langkah solutif untuk menghadirkan siswa ini, kepala madrasah langsung menyampaikan masalah ini kepada pembina osis-Suhardi,S.Pd yang memang selama diberikan amanah untuk menerbitkan kartu siswa. Hasilnya, siswa tersebut telah hadir dihari keempat ini.

Dari pelaksanaan PAS ini, diharapkan dapat mencapai esensi dari apa yang diinginkan. Selain itu, penilaian ini diharapkan tetap menjunjung tinggi integritas, akuntabel dan penilaian otentik.[Abni/mhd]

Sub Bagian Hukum Dan KUB Kemenag Sulsel Gelar Dialog Lintas Agama Di Kantor Kemenag Bantaeng

Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Dalam rangka memberikan informasi kepada khalayak masyarakat melalui organisasi dan lembaga keagamaan tentang dasar hukum dan perundang-undangan yang mengatur tentang persoalan hukum di wilayah NKRI, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan melalui Subbagian Hukum dan KUB (Kerukunan Umat Beragama) menggelar kegiatan Dialog Lintas Agama tingkat Kecamatan dan tingkat Kelurahan/Desa dengan tema "Tebar Kedamaian, Hidup Rukun dan Damai Dalam Keberagaman" bertempat di aula Kantor Kemenag Bantaeng, Kamis, 29 Nopember 2018.

Selain itu, Dialog juga dimaksudkan untuk membangun harmonisasi antar umat beragama serta menanamkan sejak dini nilai-nilai Pluralisme dalam keberagaman dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kegiatan ini ikuti sebanyak 80 orang peserta dari perwakilan sejumlah stake holder diantaranya Camat, Lurah, Kapolsek, Danramil, para pengurus FKUB termasuk perwakilan sejumlah agama, serta unsur Kemenag yang terdiri dari Kepala KUA, penyuluh dan staf.

Dialog dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang URAIS dan BINSYAR Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan Drs, H Iskandar Fellang, M. Pd mewakil Kakanwil.

Turut hadir sekaligus bertindak sebagai narasumber antara lain: Kapolres Bantaeng AKBP Adip Rojikan, SIK., MH, Kasdim 1410 Bantaeng Bapak Mayor Inf. Abdullah Nur Wakhid. S.Ag mewakili Dandim, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng Bapak Dr. H. Muhammad Yunus, S.Ag, M.Ag, Ketua FKUB Kab. Bantaeng Dr. HM. Natsir, S.Pdi., MM, Kepala KESBANGPOL Kab. Bantaeng Faisal., S.STP., M.Si, dan Kasubag Tata Usaha Kantor Kemenag Bantaeng H. Muh. Ahmad Jailani. S.Ag.,MA sebagai moderator.

Dalam kegiatan tersebut juga dirangkaikan penyerahan Harmony Award kepada sejumlah tokoh yang diserahkan langsung Kabid Urais dan Binsyar mewakili Kakanwil Kemenag Sul Sel.

Harmony Award merupakan salah satu bentuk apresiasi Kanwil Kemenag Sulsel terhadap kinerja para stake holder selama ini dalam rangka menjaga kerukunan umat beragama dan pencegahan konflik di Kab. Bantaeng. (mhd)















Bimwin Angkatan Terakhir Ditutup Kasi Bimas Islam Kemenag Bantaeng Yang Baru

Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Setelah berlangsung selama 2 hari (Selasa/27- Rabu/28 November 2018) Bimwin (Bimbingan Perkawinan) bagi calon pengantin ditutup secara resmi oleh Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Bantaeng Drs. H. M. Ribi, MM bertempat di aula Kantor Kemenag Bantaeng.

Bimwin yang dibuka secara resmi oleh bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng Dr. H. Muhammad Yunus, S.Ag., M.Ag didampingi Kepala Seksi Bimas Islam bapak Drs. H. M. Ribi, MM ini merupakan angkatan ke-3 atau angkatan terakhir untuk tahun 2019 ini dan diikuti sebanyak 20 pasang calon pengantin yang berasal di beberapa kecamatan.

Beberapa narasumber telah menyampaikan materinya antara lain bapak Kakan Kemenag sendiri dengan judul materi Menpersiapkan Perkawinan yang kokoh menuju Keluarga sakinah,

Adapun tujuan Pelaksanaan Bimwin ini sesuai Juknis yang disampaikan adalah agar para calon pengantin memperoleh pengetahuan tentang bagaimana memasuki dan membangun mahligai rumah tangga dengan pondasi yang kuat dan kokoh menurut Ajaran Agama Islam.

Sementara itu sebelum membuka Bimwin secara resmi, Kakan Kemenag memberikan arahan-arahan dan nasehat kepada para calon pengantin.

Selain membeberkan rahasia membagun mahligai rumah tangga yang kokoh dari terjangan badai, Kakan Kemenag juga mengungkap tingginya angka perceraian.

Kakan Kemenag mengungkapkan bahwa berdasarkan data dari Dirjen Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung pada periode 2014-2016 perceraian di Indonesia trennya memang meningkat. Dari 344.237 perceraian pada 2014, naik menjadi 365.633 perceraian di 2016 atau rata-rata angka perceraian naik 3 persen per tahunnya. Tutur Kakan Kemenag.

Tingginya angka perceraian tersebut didasari oleh berbagai latar belakang. Berdasarkan penelitian, meningkatnya permasalahan perkawinan dan keluarga salah satunya disebabkan karena ketidakmampuan suami-istri dalam mengelola kebutuhan keluarga maupun membangun hubungan satu sama lain, bapak H. Muh Ahmad Jailnai, S.Ag, MA (Kasubag Tata Usaha) dengan materi berjudul: Mengelola Kondlik dan membangun ketahanan keluarga, bapak Abd. Rasyid, SKM, M.Kes, narasumber dari Dinas Kesehatan Kab. Bantaeng dengan materi beejudul Menjaga Kesehatan Reproduksi Keluarga.

Narasumber lainnya, Dr. Gafrawi Kadir, MH, Kepala KUA Kec. Bissappu dengan materi berjudul "Mempersiapkan Generasi Berkualitas" dan H. Hamka, S.Ag (Ka. KUA Kec. Tompobulu) dengan materi berjudul "Memenuhi Kebutuhan Keluarga".

Sedang Refleksi dan evaluasi dipandu oleh Kasi Bimas Drs. H. M. Ribi, MM sendiri dan sebelum ditutup para peserta diberikan post test oleh panitia.

Semoga apa yang diperoleh para calon pengantin selama 2 hari ini dari para narasumber yang berkompeten ini menjadi bekal bagi mereka sebelum memasuki gerbang pernikahan.

Berikut ini kami tampilkan testimoni beberapa peserta Bimbingan Perkawinan angkatan ke-3 atau angkatan terakhir pada Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng pada tautan BERIKUT INI

Buka Bimwin Angkatan Terakhir, Kakan Kemenag Bantaeng Beberkan Rahasia Membangun Mahligai Rumah Tangga

Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng melalui Seksi Bimas Islam kembali menggelar Bimwin (Bimbingan Perkawinan) angkatan ke-3 atau angkatan terakhir untuk tahun 2018 atas 20 pasang calon pengantin yang berasal dari beberapa Kecamatan.

Bimwin yang akan berlangsung selama 2 hari (Selasa/27- Rabu/28 November 2018) ini dibuka secara resmi oleh bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng Dr. H. Muhammad Yunus, S.Ag., M.Ag didampingi Kepala Seksi Bimas Islam yang baru bapak Drs. H. M. Ribi, MM dan bapak H. Hamka, S.Ag (Ka. KUA Kec. Tompobulu) yang dalam kesempatan ini selain sebagai narasumber juga bertindak selaku Fasilitator Bimwin.




Mengawali acara yang dilaksanakan di Aula Kantor Kemenag Bantaeng ini, Kasi Bimas Islam H.M Ribi melaporkan kepada bapak Kepala Kantor mengenai tujuan pelaksanaan serta jumlah peserta sebagaimana diatas.

Adapun tujuan Pelaksanaan Bimwin ini sesuai Juknis yang disampaikan adalah agar para calon pengantin memperoleh pengetahuan tentang bagaimana memasuki dan membangun mahligai rumah tangga dengan pondasi yang kuat dan kokoh menurut Ajaran Agama Islam.

Sementara itu sebelum membuka Bimwin secara resmi, Kakan Kemenag memberikan arahan-arahan dan nasehat kepada para calon pengantin.

Selain membeberkan rahasia membagun mahligai rumah tangga yang kokoh dari terjangan badai, Kakan Kemenag juga mengungkap tingginya angka perceraian.

Kakan Kemenag mengungkapkan bahwa berdasarkan data dari Dirjen Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung pada periode 2014-2016 perceraian di Indonesia trennya memang meningkat. Dari 344.237 perceraian pada 2014, naik menjadi 365.633 perceraian di 2016 atau rata-rata angka perceraian naik 3 persen per tahunnya. Tutur Kakan Kemenag.

Tingginya angka perceraian tersebut didasari oleh berbagai latar belakang. Berdasarkan penelitian, meningkatnya permasalahan perkawinan dan keluarga salah satunya disebabkan karena ketidakmampuan suami-istri dalam mengelola kebutuhan keluarga maupun membangun hubungan satu sama lain.

"Dan yang tak kalah memprihatinkan adalah bahwa perceraian itu didominasi oleh usia pernikahan di bawah 5 tahun dan usia pasangan berkisar 30 tahun kebawah ". Tambahnya.

Kakan Kemenag juga menambahkan bahwa Menikah itu hukumnya Sunat, sebagaimana Hadist Nabi yang berbunyi "Annikahu Sunnati, Faman Ragiba Ansunnati Falaisa minni" yang artinya "Nikah itu sunnahku, dan yang tidak mau mengikuti sunnahku, tidaklah termasuk umatku".

Namun menurut bapak Kepala Kantor, ketika seseorang telah dianggap mampu untuk menikah dan demi menghindari fitnah atau terjerumus kedalam pergaulan bebas dan perbuatan-perbuatan yang dilarang agama, maka pada kondisi itu menikah adalah hukumya Wajib.

Lebih lanjut Kakan Kemenag menyampaikan bahwa mengarungi bahtera rumah tangga tidaklah semudah membalikkan telapak tangan akan tetapi tentunya melalui berbagai macam rintangan dan gangguan.

"Saya yakin tidak ada orang yang telah menikah yang tidak pernah mengalami permasalahan dalam rumah tangga". Tuturnya lagi

"Akan tetapi bagaimana kita mengatasi dan me-manage berbagai macam permasalahan-permasalah dalam rumah tangga, inilah yang sangat penting untuk kita ketahui". Tambahnya.

"Untuk itulah kenapa anak-anakku sekalian diundang untuk mengikuti Bimbingan Perkwainan ini, tiada lain agar anak-anakku sekalian mendapat bekal pengetahuan sebelum mengarungi mahligai rumah tangga". Tutupnya.

Dihari yang sama, materi lainnya yang disampaikan narasumber berikutnya adalah materi bejudul Menjaga Kesehatan Reproduksi Keluarga yang disampaikan narasumber dari Dinas Kesehatan Kab. Bantaeng yakni bapak Abd. Rasyid, SKM, M.Kes.

Dan pemateri terakhir pada hari ini adalah bapak H. Muh Ahmad Jailnai, S.Ag, MA (Kasubag Tata Usaha) dengan materi berjudul: Mengelola Kondlik dan membangun ketahanan keluarga.

Sementara untuk Rabu (28/11) besok, sesuai jadwal, Bimwin akan diisi oleh narasumber antara lain Dr. Gafrawi Kadir, MH, Kepala KUA Kec. Bissappu dengan materi berjudul "Mempersiapkan Generasi Berkualitas", H. Hamka, S.Ag (Ka. KUA Kec. Tompobulu) dengan materi berjudul "Memenuhi Kebutuhan Keluarga".

Sedang Refleksi dan evaluasi akan dipandu oleh Kasi Bimas Drs. H. M. Ribi, MM dan sebelum ditutup, kepada para peserta akan diberikan post test. (mhd)

Sambangi Warga Rutan, Penyuluh KUA Kecamatan Bantaeng Ini Sampaikan Keteladanan Rasulullah

Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Didampingi petugas Rutan Klas II Bantaeng bapak Makmur dan bapak Sukku, Penyuluh KUA Kec. Bantaeng Abd Azis Lallo, S.Ag dan Ustadz Muh. Idrus Azis, S.Pd.I memberikan bimbingan penyuluhan keagamaan kepada para warga binaan Rutan pada Selasa, 27 November 2018.

Pada Bimbingan Penyuluhan Agama Islam yang dijadwalkan pada setiap hari selasa jam 08.00 - 09.00. Wita kali ini, Ust Azis Lallo menyampaikan materi ceramah dengan tema Keteladanan Rasulullah SAW.

Azis Lallo menyampaikan, ada dua hal yang hampir hilang dalam kehidupan saat ini. Yang pertama yakni bahwa kita kadang kurang berhati-hati terhadap apa yang akan kita makan.

Aisyah istri tercinta Rasulullah SAW berkata: Rasulullah pernah gelisah di tempat tidurnya, tidak sempat tertidur sampai jelang subuh, ketika ditanya ya Rasulullah apa yang membuatmu tidak bisa tidur, Nabi menjawab saya memungut sebiji kurma di pinggir jalan, karena khawatir busuk maka aku memakannya.

Inilah yang membuat beliau gelisah sehingga tidak bisa tertidur. Ini menunjukkan betapa beliau sangat berhati-hati terhadap makanan yang beliau makan. Nah, adakah diantara kita yang pernah gelisah akibat memakan makanan yang tidak jelas halal haramnya. Yang ada bahkan banyak orang yang gembira memakan hak orang lain". Tutur Ustadz Azis.

Yang kedua adalah bahwa kita kadang enggan untuk menutup aib saudara kita, yang ada malah kita senang membukanya.

Ustadz Azis mengisahkan, ada seorang ulama yang sangat mencintai Rasulullah, hingga rela dipanggil ulama tuli hanya karena ingin menutupi rasa malu seorang jamaah ibu-ibu yang kentut di depannya ketika sedang berceramah.

"Karena Nabi pernah berpesan dalam sabdanya : siapa yang menutup aib saudaranya di dunia, maka Allah akan menutup aibnya di akhirat". Ucap Azis.

"Lantas bagaimana dengan keadaan saat ini, Bukankah banyak yang tega membuka aib saudaranya hanya untuk kepentingan tertentu?. Tanya Azis menutup ceramahnya

Usai tauziyah yang disampaikan oleh penyuluh KUA Kec. Bantaeng ini, Makmur menyampaikan kepada segenap warga binaan Rutan Kelas II Bantaeng bahwa jika kita mampu meneladani Rasulullah yang disampaikan oleh ustaz tadi maka kita akan dapat kedamaian di dalam hidup. (azis/mhd)

Peringati Hari Guru Nasional 2018 Dan HUT KORPRI Ke 73, MTsN Bantaeng Gelar Upacara Bendera

Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Senin, 26 November 2018 pelaksanaan upacara bendera di MTsN Bantaeng dirangkaikan dengan peringatan hari guru nasional dan HUT Korpri ke 72 sekaligus dirangkaikan dengan pembukaan penilaian akir semester ganjil 2018-2019. Pelaksana upacara kali ini sepenuhnya diambil alih gabungan guru dan staf TU MTsN Bantaeng. Inisiatif ini dimaksudkan agar guru-guru dan staf ikut ambil peran dalam rangkaian kegiatan hari guru dan HUT Korpri ini. Selain itu tentu ingin menunjukkan keteladanan kepada peserta didik dalam perannya sebagai pendidik dan tenaga kependidikan.

Bertindak sebagai pembina upacara yakni A. Zulfadhli Al-Ghiffary, S.Ag., MH. yang tiada lain adalah Kepala Urusan Tata Usaha MTsN Bantaeng. Dalam sambutannya beliau membacakan sambutan seragam Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dimana esensi dari sambutan itu adalah menguraikan Tema Hari Guru Nasional tahun 2018 yakni “Meningkatkan Profesionalisme Guru Menuju Pendidikan Abad XXI”. Tema tersebut dipilih mengingat tantangan pendidikan di abad XII semakin berat. Hal ini meniscayakan peningkatan profesionalisme menyangkut sikap mental dan komitmen para guru untuk selalu meningkatkan kualitas agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Peringatan Hari Guru Nasional seyogyanya bukan hanya dimaknai sebagai ceremonial saja. Tetapi pemaknaan yang mendalam harus terpatri dalam sanubari setiap insan guru maupun pemangku kepentingan yang bidang tugasnya beririsan dengan kependidikan.

Tentu kita masih ingat petuah dari Ki Hajar Dewantara bahwa setiap orang adalah guru dan setiap rumah adalah sekolah, anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.
Selamat hari guru

Para Personel petugas upacara antara lain adalah:

  • Pembina upacara = A. Zulfadhli Al-Ghiffary, S.Ag., MH.
  • Pemimpin = Kaharuddin, S. Pd.I.
  • Pengibar Bendera = Hj. Sunarti, S. Pd, MM., Muh. Irfan, S. Pd. I, Nursamsi, S. Pd
  • Mc = St. Rahmah R, S. Ag
  • Pembaca UUD NRI 1945= Syamsinah, S. Ag
  • Pembaca Kode etik guru= Ahmad Abni, S. Pd
  • Dirigen = Trisnawati, SE
  • Pengatur = Suarni, S.Ag
  • Ajudan= Salman Naba, S. Pd. I
  • Pembaca doa = Yuhanis, S. Ag., M. Pd
  • Kelompok penyanyi = Gabungan guru dan staf

358 Siswa MTs Ma'arif NU Lasepang Bantaeng Ikuti Ujian Semester Ganjil Tahun 2018/2019

Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Sebanyak 358 orang siswa saat ini tengah mengikuti Ujian Semester Ganjil tahun 2018/2019 pada MTs Ma'arif NU Lasepang Bantaeng

Ujian semester ganjil dimulai pada hari Senin (26 November 2018) kemarin dan akan berlangsung selama 5 hari (Senin - Jum'at)

Memasuki hari kedua ini, menurut pemantauan salah seorang panitia Asrul Amiruddin, ujian semester berjalan dengan lancar dan aman.


Adapun jadwal lengkap ujian semester ganji pada MTs. Ma'arif NU Lasepang tersebut menurut Kepala Madrasah Fatmawati, S.Pd.I yang dihubungi Humas Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng adalah sebagai berikut:

Senin, 26,November 2018

  1. Bahasa Indonesia
  2. Akidah Akhlak
  3. IPS

Selasa, 27 November 2018

  1. IPA
  2. Al Quran Hadits
  3. Prakarya

Rabu, 28 November 2018

  1. Matematika
  2. Fiqih
  3. PKN

Kamis, 29 November 2018

  1. Bahasa Inggris
  2. SKI
  3. Penjaskesrek

Jumat, 30 November 2018

  1. Bahasa Arab
  2. Seni Budaya

358 Siswa MTs Ma'arif NU Lasepang Bantaeng Ikuti Ujian Semester Ganjil Tahun 2018/2019

Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Sebanyak 358 orang siswa saat ini tengah mengikuti Ujian Semester Ganjil tahun 2018/2019 pada MTs Ma'arif NU Lasepang Bantaeng

Ujian semester ganjil dimulai pada hari Senin (26 November 2018) kemarin dan akan berlangsung selama 5 hari (Senin - Jum'at)

Memasuki hari kedua ini, menurut pemantauan salah seorang panitia Asrul Amiruddin, ujian semester berjalan dengan lancar dan aman.

Adapun jadwal lengkap ujian semester ganji pada MTs. Ma'arif NU Lasepang tersebut menurut Kepala Madrasah Fatmawati, S.Pd.I yang dihubungi Humas Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng adalah sebagai berikut:

Senin, 26,November 2018

  1. Bahasa Indonesia
  2. Akidah Akhlak
  3. IPS

Selasa, 27 November 2018

  1. IPA
  2. Al Quran Hadits
  3. Prakarya

Rabu, 28 November 2018

  1. Matematika
  2. Fiqih
  3. PKN

Kamis, 29 November 2018

  1. Bahasa Inggris
  2. SKI
  3. Penjaskesrek

Jumat, 30 November 2018

  1. Bahasa Arab
  2. Seni Budaya

Kakan Kemenag Bantaeng Beserta Jajaran Hadiri Upacara HUT PGRI Ke-73 Dan Peringatan Hari Guru Nasional 2018

Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun PGRI ke-73 dan Hari Guru Nasional Tahun 2018, Pemerintah Kabupaten Bantaeng menggelar upacara bendera bertempat di Lapangan Pantai Seruni Kab. Bantaeng. (Senin, 26 November 2018).

Pada peringatan Hari Guru Nasional dengan tema "Membangun Pendidikan Karakter Melalui Keteldanan Guru" kali ini bertindak selaku pembina upacara, Bapak Bupati Bantaeng Dr. H. Ilham Azikin yang dalam sambutannya membacakan sambutan seragam Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. H. Muhajir Efendi.

Turut hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng bapak Dr. H. Muhammad Yunus, S.Ag, M.Ag beserta segenap jajaran baik dari kalangan guru, staf, maupun penyuluh/penghulu.







Dalam sambutannya yang dibacakan Bupati Bantaeng, Mendikbud Muhajir Efendi menyampaikan bahwa Revolusi industri keempat yang sudah merambah semua sektor termasuk pendidikan. Diperlakukan guru yang profesional dan mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang super cepat untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar pada satuan pendidikan, untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul dengan kompetensi global.

"Meski teknologi informasi terus berkembang, tetapi peran Guru sebagai pendidik tidak akan tergantikan, tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi setiap peserta didik," ujarnya

"Profesi guru sangat lekat dengan integritas dan kepribadian, guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan. Tetapi menanamkan nilai-nilai dasar pengembangan karakter peserta didik dalam kehidupan, termasuk pemanfaatan kemajuan teknologi informasi secara bijak." Tambahnya.

Ia juga mengajak semua peserta upacara untuk berdoa agar martabat guru semakin dijunjung tinggi seiring dengan meningkatnya profesionalisme, yang diikuti dengan peningkatan kesejahteraan dan dedikasi dalam menjalankan tugas.

"Tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi setiap peserta didik. Oleh sebab itu, profesi guru sangat lekat dengan integritas dan kepribadian, guru tidak hanya bertugas untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya", ujar Bupati.

Upacara kali ini dirangkaikan pula dengan penyerahan penghargaan kepada para guru favorit dan berdedikasi versi PGRI tahun 2018. (mhd)

Pengawas PAIS Kemenag Sulsel Ikuti Workshop Pokjawas Tingkat Sulsel Di Malino

Malino, (Inmas Bantaeng) - Diiukti sebanyak 30 orang Pengawas PAI dari 24 Kabupaten/Kota se Sulsel, Workshop Penguatan Instrumen Supervisi Akademik Pokjawas (Kelompok Kerja Pengawas) PAI Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dibuka Sabtu, 24 November 2018 oleh Kabid PAI Kanwil Kemenag Sulsel Dr. H. Muh. Rasbi, SE, MM bertempat di Villa Bahagia Jl. Parang Bugisi Malino, Kabupaten Gowa.

Workshop berlangsung selama 2 hari, Sabtu hingga Ahad (24-25 November 2018) dengan menghadirkan Ketua Pokjawas Nasional Drs. H. Moh. Amin, M.Ag sebagai narasumber.

Pada kesempatan ini, Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng mengutus salah seorang anggota Pokjawas PAI yakni bapak H. Abd. Khaliq, S.Ag, M.PdI


Kabid PAI  Dr. H. Muh. Rasbi, SE., MM dalam sambutanya menyampaikan bahwa Pengawas jangan pernah berhenti mengurusi pendidikan. Salah satu tupoksi pengawas adalah memberikan pembinaan kepada guru-guru.

"Maka dari itu pengawas itu adalah rujukan/tempat bertanya dan belajar buat guru-guru.". Tuturnya.

Tugas dan tanggung jawab pengawas kedepan semakin berat. Terkait kepengawasan, di Sulsel kurang lebih 9.800 guru PAI. Jadi mestinya 460 org pengawas PAI untuk semua jenjang, namun jumlah pengawas PAI yang ada sekarang hanya sekitar 160-an". Tambahnya.

Sementara itu Ketua Pokjawas Nasional Drs. H. Moh. Amin, M.Ag dalam materinya menegaskan bahwa dalam melaksanakan supervisi akademik, harus berpedoman pada 4 hal yakni:

1. Standar isi
2. Standar proses
3. Standar kompetensi lulusan dan
4. Standar penilaian.

"Permen Dikbud No 23 tahun 2016 perlu dipedomani dalam membuat instrumen. Instrumen supervisi bisa berubah bila ada regulasi yuang mengaturnya. Dan kedepan nanti akan ada Penguatan Kompetensi Pengawas (PKP).". Tambahnya

Salah satu fungsi supervisi menurut Ketua Pokjawas Nasional adalah membantu guru dalam proses pembelajaran. Jadi bukan untuk mencari-cari kasalahan guru tetapi untuk memberi solusi dan pembimbingan jika ada kendala dan masalah yang dihadapi guru. Tutupnya.

Musywil I PGMI Sulsel, Ketua DPD PGMI Boyong 60 Guru Madrasah Bantaeng


Makassar, (Inmas Bantaeng) - Bertempat di Hotel Grand Asia jl. Boulevart Makassar, Seminar Nasional Pendidikan dan Musyawarah Wilayah PGMI (Persatuan Guru Madrasah Indonesia) tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dibuka secara resmi oleh bapak Asisten II Pemprov Sulsel mewakil Gubernur pada Sabtu 24 November 2018.

Seminar Pendidikan yang dirangkaikan dengan Musyawarah Wilayah PGMI Sulsel yang pertama ini berlangsung selama 2 hari (24-25 November 2018) dan diikuti oleh seribuan Guru Madrasah dari seluruh Sulawesi Selatan.

Dalam kesempatan ini, Ketua DPD PGMI Kabupaten Bantaeng Salam, S.Ag.,S.Pd., M.Pd. memboyong sebanyak 60 orang Guru Madrasah Kabupaten Bantaeng guna mengikuti seminar Nasional Pendidikan dan Musywil PGMI dimaksud.






Agenda Musywil dihari pertama (Sabtu 24 Nobember 2018) pasca pembukaan oleh Asisten II, berisi pembahasan dan pemandangan sidang komisi hingga pukul 01.00. dini hari.

Memasuki hari kedua (Ahad 25 November 2018), pembahasan sidang yang dimulai pukul 09.00.wita membahas tentang mekanisme pemilihan dan pemilihan formatur.

Dan setelah melalui proses pemilihan yang panjang dan alot, forum akhirnya menyepakati pemilihan Ketua Umum PGMI yang baru secara aklamasi setelah salah satu calon mengundurkan diri, sehingga disepakati Bapak Dr. H. Kaswad Sartono, M.Ag sebagai Ketua Umum DPW PGMI Sulsel periode 2018-2023 menggantikan Dr. H. Muhammad Qasim, Ketua PGMI Sulsel periode 2012-2018.

Selamat atas terpilihnya bapak Dr. H. Kaswad Sartono sebagai Ketua PGMI Sulsel yang baru, semoga dapat membawa PGMI ke arah yang lebih baik demi menjawab tantangan dalam menciptakan guru-guru Madrasah yang lebih berkualitas.

Keberadaan PGMI ini dibutuhkan pula dalam rangka membela hak-hak guru madrasah, antara lain meningkatkan kesejahteraan guru madrasah dengan mengawal dan menjauhkan pemerintah dari praktek-praktek diskriminatif baik dalam pengangkatan PNS bagi guru-guru honorer di madrasah maupun teralokasikannya dana insentif bagi guru-guru madrasah di daerah baik yang bersumber dari APBN maupun APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota misalnya, karena pada hakikatnya guru madrasah juga mampu berkontribusi terhadap upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dan melalui PGMI ini peningkatan kualitasa guru madrasah juga dapat dilakukan melalui kegiatan seminar pendidikan, pendidikan dan pelatihan bagi guru, diskusi ilmiah, dan sebagainya, yang hasil dari kegiatan tersebut dapat implementasikan dalam proses belajar mengajar di madrasah.

Disinilah arti penting didirikannya PGMI dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang dibarengi dengan adanya peningkatan kesejahteraan guru, hingga guru madrasah menjadi lebih bermartabat yang pada akhirnya tujuan pendidikan nasional dapat terwujud. (slm/mhd)