Hadiri Penamatan MDT Se Kabupaten Bantaeng, Bupati Janji Akan "Paksa" Semua Sekolah Selenggarakan MDT

Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Bertempat di Tribun Lapangan Pantai Seruni Bantaeng, Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng melalui Seksi Pendidikan Diniyah dan Ponrok Pesantren (PD Pontren) menggelar Penamatan Akbar II Madrasah Diniyah Takmiliyah Awwaliyah (MDTA) dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Wustho (MDTW) tingkat Kab. Bantaeng Tahun Pelajaran 2018/2019. (Selasa, 30/4/19).

Penamatan Akbar MDTA dan MDTW dengan tema "Menyiapkan Generasi Qur'ani Menyongsong Masa Depan Indonesia Yang Gemilang" kali ini menamatkan sebanyak 358 orang santri dari 17 lembaga MDT yang terdiri dari santri MDTA sebanyak 244 orang, dan santri MDTW sebanyak 114 orang

Hadir Bupati Bantaeng Dr. H. Ilham Syah Azikin, Kepala Bidang PD Pontren Kanwil Kemenag Sulsel yang diwakili oleh Hj. Tirtawaty, S Ag, M.Pd.I, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng Dr. H. Muhammad Yunus beserta Ibu Ketua DWP Hj. St. Hasnah Yunus, Plt Kabag Kesra Setda Bantaeng Syamsul Alam, S.Sos, M.Si dan Kepala Seksi PD Pontren Kantor Kemenag Bantaeng Dra. Hj. St. Wahni, M.Pd.

Bupati Bantaeng dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kementerian Agama Kab. Bantaeng beserta jajaran yang telah menyelenggarakan acara Penamatan Akbar MDTA/MDTW hari ini.





Penghargaan dan terima kasih juga dihaturkan bapak Bupati kepada segenap pembina MDTA/ MDTW se- Kabupaten Bantaeng yang telah tulus dan ikhlas dalam melakukan pembinaan terhadap para anak didik.

Penghargaan dan terima kasih tak lupa dihaturkan Bapak Bupati kepada segenap orang tua santri yang telah turut memberikan dukungan dan motivasi kepada anak-anaknya untuk mengikuti Pendidikan Diniyah Takmiliyah ini.

"Ditengah degradasi moral, ditengah dentuman era globalisasi dan era informasi tanpa batas ini, jika kita tidak mendesain aktifitas pendidikan formal dan non formal bagi anak-anak didik kita sejak dini, kita tidak bisa bayangkan bagaimana nasib mereka 10-20 tahun kedepan". Tutur Bupati.

"Saya tadi sempat berbincang-bincang dengan bapak Kakan Kemenag bagaimana mendesain agar supaya semua Sekolah di Kab. Bantaeng kedepan untuk dipaksa melakukan seperti apa yang dilakukan oleh sekolah-sekolah yang anak didiknya telah diwisuda pada hari ini". Tegas Bupati.

Pengembangan Pendidikan keagamaan melalui MDTA/MDTW ini menurut Bupati Bantaeng sangat sejalan dengan visi misi Pemerintah Kab. Bantaeng saat ini yang mana telah berkomitmen untuk meningkatkan Sumber Saya Manusia (SDM) setelah Pemerintahan sebelumnya telah sukses mengembangkan sektor infrastuktur dan pembangunan fisik lainnya



"Apa yang telah diupayakan oleh Kementerian Agama Kab. Bantaeng beserta segenap jajaran ini sangat sejalan dengan visi misi Pemerintah Kab. Bantaeng saat ini yang mana telah berkomitmen untuk meningkatkan Sumber Saya Manusia (SDM)". Tuturnya

"Untuk itulah Pemerintah Kabupaten Bantaeng akan berjanji untuk mengembangkan Pendidikan MDTA/MDTA ini kedepan karena Pendidikan Diniyah ini dampaknya bukan hanya akan dirasakan bagi anak didik dan lembaga MDT yang bersangkutan akan tetapi juga akan berdampak positif bagi Kabupaten Bantaeng secara keseluruhan ". Tambahnya.

Bupati Bantaeng kemudian tak henti-hentinya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada segenap pihak yang telah ikut mengembangkan Pendidikan Diniyah ini baik MDTA/MDTW yang terintegrasi dengan Sekolah maupun yang berdiri sendiri.

"Sekali lagi hormat dan terima kasih saya kepada semua pihak yang mempunyai komitmen yang tinggi dalam mendidik dan membina santri MDTA termasuk kepada kepada para orang tua" Tutupnya. (mhd)


FK-PAI Kecamatan Gantarangkeke Bantaeng Bekerjasama Pembina TPA Gelar Wisuda Santri

Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - FK_PAI KUA Kec. Gantarankeke bekerjasama dengan Pembina TPA se Kec. Gantarangkeke, hari ini (Senin 29/4/19) kembali mengadakan wisuda santri/santriwati TPA se Kec. Gantarangkeke bertempat di Mesjid Nur Taqwa Dampang.

Jumlah keseluruhan santri-santriwati yang diwisuda adalah sebanyak 102 orang dari 22 TPA yang tersebar di 4 Desa dan 2 Kelurahan. Jumlah ini menurut Ketua Panitia M. Jufri, S.Ag, dalam laporannya mengalami peningkatan secara signifikan dibanding tahun 2018 yang lalu yang hanya sebanyak 61 santri.

Turut hadir sekaligus mewisuda para santri /santriwati antara lain: Camat Gantarangkeke, Sahabuddin.S.S.os, Kepala KUA Kec. Gantarangkeke H. Arifuddin, Lc, dan Zaenal Asri, diruktur LPPTKA BKPRMI Kab. Bantaeng.

Berdasarkan hasil Ujian Munaqasyah yang dilaksanakan dengan cara keliling dari desa ke desa yang dimulai pada tanggal 12 April 2019 yang lalu, tim Munaqisy menetapkan wisudawan/ wisudawati terbaik tahun ini adalah sebagai berikut:

  1. Terbaik I Ayla Azzuhra TPA Wildan Desa Tombolo,
  2. Terbaik II Rosmawati TPA Nurul Jamaah Kel. Tanah Loe
  3. Terbaik III Nur Amal TPA Syuhada 45 Kel. Gantarangkeke.

Sementara itu Kepala KUA Kec. Gantarangkeke H. Arifuddin, Lc dalam sambutannya, mengungkapkan keutamaan para pecinta dan utamanya penghafal qur'an bahwa disamping mereka menjadi keluarga Allah swt di dunia, disisi lain mereka akan menjadi syafaat bagi kedua orang tuanya di akhirat.

Akhirnya Kepala KUA Kec. Gantarangkeke mengucapkan jazakumullah khaeral jaza kepada semua panitia, pembina TPA, Pemerintah Kab Bantaeng, Kementerian Agama Kab. Bantaeng, serta seluruh pihak yang terlibat atas terlaksananya kegiatan ini. (juf/mhd)



Penyuluh Non PNS Kemenag Bantaeng Wakil Sulsel Di Diklat Penyuluh Tingkat Nasional


Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Diklat Teknis Substantif Moderasi Beragama yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama RI diikuti Penyuluh Agama 34 Provinsi se-Indonesia yang berlangsung tanggal 22 April sampai 02 Mei 2019 bertempat di gedung Pusdiklat Tekhnis Jalan Juanda, Tangerang jakarta Selatan.

Diklat dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Litbang Kementerian Agama RI, Prof. H. Abd. Rahman Mas'ud, MA, PhD mewakili Menteri Agama. Dalam sambutannya, Prof. H. Abd Rahman Mas'ud menyampaikan permohonan maaf dari bapak menteri yang sedianya akan membuka Diklat secara resmi.

"Berhubung bapak menteri ada agenda pertemuan yang tak kalah pentingnya yakni dalam rangka membicarakan penambahan kota haji, maka pembukaan Diklat ini diamankan kepada saya". Ungkap Kepala Badan Litbang Kementerian Agama RI.

Lebih lanjut Prof. H. Abd Rahman Mas'ud menyampaikan bahwa Diklat moderasi beragama penting dilaksanakan saat ini dengan munculnya benih-benih intoleransi sekalipun itu belum menjadi darurat tapi penting untuk menjadi perhatian untuk membekali para penyuluh agama sehingga menjadi ikon perdamaian di daerah masing-masing dan bukan malah menjadi bagian dari penyebab lahirnya intoleransi.

Dikatakan bahwa moderasi beragama beda dengan moderasi agama, untuk itu penyuluh agama dalam menyampaikan da'wahnya harus lebih kondisional dengan mengedepankan kerahmatan karena semua agama mengajarkan kedamaian sekalipun agama tidak boleh disamakan.

Pada kegiatan tersebut Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Selatan diwakili oleh 2 orang Penyuluh yakni Nurdin,S.Ag., M.HI, Penyuluh Agama Fungsional dan Hamzah, S.Pd.I, Penyuluh Agama Non PNS Kantor Kemenag Kabupaten Bantaeng.

Peserta terdiri dari Penyuluh Agama Hindu 1 orang, Penyuluh Agama Budha 1 orang, Penyuluh Agama Kristen 3 orang dan Penyuluh Agama Islam 30 orang.

Diakhir acara penutupan, Hamzah Penyuluh Agama Islam dari Kabupaten Bantaeng mendapat kehormatan penyematan tanda kepesertaan dari bapak Kepala Badan Litbang Kemenag RI.

Dari kegiatan tersebut Hamzah berkesimpulan bahwa moderasi beragama penting dipahami oleh semua agama agar tumbuh saling menghormati antar pemeluk agama.

Selain dari itu menurut Hamzah, faham radikalisme ekstrim dalam memahami agama perlu dicegah dengan memberi pendidikan beragama secara utuh termasuk mencegah faham-faham tersebut masuk pada lembaga pendidikan, karena hal tersebut akan mengikis budaya kesantunan.

Pada kesimpulanya lanjut Hamzah bahwa dalam beragama dibutuhkan fanatisme sebagai penyamangat dalam melaksanakan ajaran ajaran agama tetapi ekstrim dalam memahami agama akan memandang yang berbeda denganya sebagai sesuatu yang salah, cukuplah kita rawat yang ada saat ini sebagai Rahmat dari Allah yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia dimana disinilah kita bersujud tempat merebahkan diri, maka jangan lagi ada istilah KANA (Kekerasan Atas Nama Agama).

para penyuluh yang hadir yang beda agama mereka saling menghormati saling membantu saling bercanda sebagai bentuk persaudaraan yg dimilikinya.




Hamzah sebagai penyeluh non PNS yang berasal dari selawesi selatan tampak sangat aktif dengan memberikan tanggapan, ide ataupun gagasan terkait bagaimana menjaga NKRI, bagaiman membuat formula dalam menekan faham agama yang ekstrim apatah lagi jika agama dijadikan sebagai objek politik. Menurut Hamzah, agama bukan politik tapi agama haruslah menjadi landasan dalam berpolitik. (hmz/mhd)

KUA Pa'jukukang Bantaeng Mulai Lancarkan Sosialisasi Layanan KUA Ke Kantor-Kantor Desa

Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Setelah di Desa Pa'jukukang (Senin, 22/4/19) sebagai sasaran pertama pelaksanaan Sosialisasi Layanan KUA Kec. Pa'jukukang, kali ini Kepala KUA Pa'jukukang beserta segenap jajaran menyasar desa Borongloe sebagai desa sasaran kedua sosialisasi dari 10 desa se Kec. Pa'jukukang. (Sabtu, 27/4/19).

Pada hari pertama di Desa Pa'jukukang,
Sosialisasi Layanan KUA Pa'jukukang berjalan lancar dihadiri oleh Kades Pa'jukukang Haryadi Nakka, Imam Desa, Penyuluh Agama, Tokoh Pemuda, para Kepala Dusun, tokoh agama dan tokoh masyarakat se Desa Pa'jukukang.

Sementara Sosialisasi di Kantor desa Borongloe hadir antara lain Babimkamtibmas Borongloe, Bapak Misbahuffin, Imam Desa, Imam Dusun, sejumlah Kepala Dusun dan beberapa tokoh masyarakat dan tokoh perempuan se Desa Borongloe.






Menurut Kaur pemerintahan Desa Borongliloe, beberapa Kades dan ibu Kades tidak sempat hadir pada kesempatan karena ada urusan yang lebih penting.

Kegiatan yang dipandu oleh Penyuluh Agama Desa Borongloe Rahma Rasyid itu, berlansung lancar, dan sukses.

Desa Sasaran Berikutnya adalah Desa Papangloe yang dijadwalkan pada Senin 29 April 2019. (dess/mhd)

STQH XXXI Sulsel 2019 Berakhir, Kontingen Bantaeng Sangat Terkesan Dengan Budaya Toraja

Makale, (Inmas Bantaeng) - Setelah berlangsung selama kurang lebih sepekan (22 – 27 April 2019) di kota Makale Tana Toraja, perhelatan akbar Seleksi Tilawatil Qur’an Hadist (STQH) ke-31 tingkat Provinsi Sulawesi Selatan resmi ditutup Sabtu, (27/4/19) malam.

STQH yang diikuti oleh ratusan peserta dari 24 Kafilah Kabupaten/Kota se Sulsel dan mempertandingkan sebanyak 20 cabang lomba (putra/putri) ini ditutup secara resmi oleh Bupati Tana Toraja, Ir. Nicodemus Biringkanae mewakili Gubernur Sulawesi Selatan bertempat di Bundaran Kolam Makale Kab. Tana Toraja.



Kota Makassar keluar sebagai Juara Umum STQH kali ini dengan perolehan juara: 3 emas, 2 perak dan 6 perunggu dengan total nilai 27, disusul Luwu Timur di urutan kedua dengan perolehan juara: 4 emas, 1 perak, dan 0 perunggu dengan Total nilai 23 dan urutan ke tiga ditempati Kab. Maros dengan perolehan juara: 1 emas, 5 perak dan 0 perunggu dengan total nilai 20.

Selengkapnya para juara STQH XXXI Sulsel tahun 2019 di Kabupaten Tana Toraja adalah sebagai berikut:

  1. Makassar (3-2-6) : 27
  2. Lutim (4-1-0) : 23
  3. Maros (1-5-0) : 20
  4. Sidrap (2-2-1) : 17
  5. Bone (3-0-0) : 15
  6. Pangkep (1-1-2) : 10
  7. Tator (1-1-1) : 9
  8. Wajo (1-1-0) : 8
  9. Pinrang (0-1-1) : 4 
  10. Takalar (0-1-0) : 3
  11. Barru (0-1-0) : 3.

Meski kontingen Kabupaten Bantaeng gagal mengulang prestasi yang diraih tahun sebelumnya yakni pada MTQ tingkat provinsi Sulsel di Luwu Timur tahun 2018 yang lalu dimana kontingen Kabupaten Bantaeng sukses meraih 6 perunggu yakni: Juara 3 Tilawah anak-anak Putri atas nama Nayla Salsabila, Juara 3 Qira'ah Mujawwad Putra atas nama Hasan Basri, S.Pd, Juara 3 Murattal Remaja Putri atas nama Arini Rusli, Juara 3 Hifdzil Quran 20 Juz atas nama Muh. Ridwan, Juara 3 Tafsir Bahasa Indonesia atas nama Muh.Tahir,
juara 3 Syarhil Quran Putri atas nama Yusraifa Alkhaera (Pensyarah) Nurwahidah (Penterjemah) dan Khaerunnisa (Tilawah) serta sejumlah juara harapan lainnya.

Namun satu hal yang menjadi catatan tersendiri bagi seluruh anggota kafilah kontingen Kab. Bantaeng adalah bahwa Tana Toraja dengan dominasi penduduk non muslim dan dengan budaya-budaya leluhur yang tetap terjaga hingga saat ini ternyata adalah daerah yang sangat ramah dan sangat tulus ikhlas menerima dan memperlakukan tetamunya dengan baik yang berasal dari seluruh Kabupaten/Kota guna menggelar perhelatan akbar umat muslim yakni STQH.

Ini membuktikan bahwa slogan "Budaya Toraja Perekat Bangsa" yang menjadi tema pelaksanaan STQH kali ini bukanlah menjadi slogan semata, akan tetapi memang mencerminkan situasi dan kondisi yang ada.

Sebagai salah satu contoh dan bukti adalah keramahan dan ketulusan tuan rumah yang dijadikan posko atau pemondokan utama kafilah Kabupaten Bantaeng di Lingk. Lengke', Kel. Batu Papan Kec. Makale serta para LO yang sangat berkesan di hati seluruh kafilah termasuk ketua kontingen bapak Kakan Kemenag Bantaeng Dr. H. Muhammad Yunus.


"Penerimaan dan perlakuan tuan rumah serta LO terhadap seluruh peserta sungguh sangat luar biasa, mungkin inilah tuan rumah yang paling tulus dan ikhlas sepanjang MTQ dan STQ tingkat Sulsel". Ungkap salah seorang anggota kontingen Kabupaten Bantaeng.

Sebagai ungkapan rasa syukur dan ucapan terima kasih yang tak terhingga, kontingen Kabupaten Bantaeng dengan diwakili oleh Ibu Ketua DWP Kantor Kemenag Bantaeng ibu Hj. St. Hasnah Yunus dengan didampingi oleh Ketua Kontingen, Penanggung jawab serta Ketua dan anggota Ofisial kontingen Kab. Bantaeng menyerahkan sebuah bingkisan kepada tuan rumah.

Adapun prestasi yang diraih Kontingen Kabupaten Bantaeng pada STQH XXXI tahun 2019 ini Harapan 2 (Peringkat 5) di Cabang Hifzhil Al Qur'an 5 juz putri atas nama Rahmawati NK, Harapan 3 (Peringjat 6) cabang Hifzhil Al Qur'an 20 juz putra atas nama Rahmat Muhammad, Harapan 3 (Peringkat 6) Hafal 100 Hadits tanpa sanad atas nama Rahmatul Qadri dan Peringkat 7 di Cabang Tilawah anak-anak atas nama Nayla Salsabila.

Atas Raihan prestasi tersebut Kakan Kemenag Bantaeng menyampaikan apresiasi dan berharap dapat ditingkatkan lagi di tahun-tahun yang akan datang. (mhd).

Mengisi Waktu Istirahat, Kafilah STQH Kabupaten Bantaeng Refreshing Ke Sejumlah Destinasi Wisata Tator

Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Mengisi waktu istirahat jelang penutupan STQH XXXI Sulsel Tahun 2019, Kontingen Kafilah Kab. Bantaeng melakukan refreshing ke tempat-tempat wisata di Kabupaten Tana Toraja. (Sabtu, 27/4/19).

Turut menyertai kegiatan Refreshing para peserta STQH Kab. Bantaeng ini, Kakan Kemenag Bantaeng Dr. H. Muhammad Yunus, M.Ag beserta ibu Ketua DWP, Kasubag Tata Usaha H. Muh Ahmad Jailani, S.Ag, MA, Kasi Bimas Islam Kantor Kemenag Bantaeng Drs. H. M. Ribi, MM beserta istri dan sejumlah ofisial.

Beberapa destinasi wisata sempat dikunjungi rombongan antara lain Wisata Religi Ke'te' Kesu', Pemakaman dalam Gowa (Londa), Patung Yesus di Buntu Burake, Kecamatan Makale dan Pasar Sentral Rantepao Toraja Utara.




Rombongan tampak sangat menikmati perjalanan wisata religi di Tana Toraja ini, bahkan tak puas dengan kunjungan bersama rombongan dengan bus, beberapa peserta kemudian melanjutkan perjalanan wisata religi ini dengan menggunakan mobil sewa.

Namun perjalanan wisata religi harus berakhir sebelum petang karena harus bersiap-siap untuk mengikuti penutupan STQH pada malam harinya. (Sabtu, 27/4/19).


Kafilah STQH Kabupaten Bantaeng Tuntaskan Penampilan Semua Peserta Hari Ini

Makale, (Inmas Bantaeng) - Di hari ketiga pelaksanaan STQH XXXI Tingkat Sulsel Tahun 2019 di Kota Makale Tana Toraja, Kafilah Kabupaten Bantaeng menurunkan 6 peserta tersisa guna berlaga di hari pamungkas ini. (Jum'at, 26/4/19).

Ke 6 peserta tersebut antara lain adalah di cabang hifdzil 10 juz putri dan cabang hifdzil 1 juz putri yang tampil pada siang hari (sebelum shalat Jum'at) kemudian disusul penampilan cabang hifdzil 1 juz putra pada sore harinya.

Penampilan cabang Hifdzil 20 juz putra serta Hifdzil 5 juz putra dan Hifdzil 5 juz putri yang digelar di 2 tempat yang berbeda ini menjadi penampilan pamungkas kafilah Kabupaten Bantaeng malam ini.

Penampilan di cabang Hifdzil 20 juz putra yang dilangsungkan di aula Gereja Paroki Makale dan Hifdzil 5 juz putra dan Hifdzil 5 juz putri yang dilangsungkan di Masjid Raya Makale Tana Toraja ini turut disaksikan oleh Kakan Kemenag Bantaeng Dr. H. Muhammad Yunus, M.Ag.

Turut hadir pula menyaksikan penampilan di Gereja Paroki Makale malam ini, Bupati Tana Toraja, Ir. Nicodemus Biringkanae, Kakanwil Kemenag Sulsel H. Anwar Abubakar, S.Ag, M.Pd serta sejumlah Kakan Kemenag Kabupaten/Kota lainnya.


Dengan selesainya penampilan ke 6 peserta asal Kabupaten Bantaeng hari ini, dengan demikian Kontingen Kab. Bantaeng telah selesai menampilkan semua pesertanya pada STQH XXXI tingkat Provinsi Sulsel Tahun 2019 ini dengan harapan semoga memperoleh hasil yang maksimal. (mhd)

Ternyata Arwah Salah Seorang Penggagas MTQ Sulsel Bersemayam Di Bumi Tana Toraja

 
Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - STQH XXXI Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2019 di Tana Toraja memasuki hari ketiga sejak dibuka pada Senin malam (23/4/19) oleh Wakil Gubernur Sulsel A. Sudirman Sulaeman

Sesuai jadwal, seluruh cabang lomba akan dituntaskan mulai pagi hingga malam hari ini. (Jum'at, 26/4/19)

Kafilah Kabupaten Bantaeng hari ini menurunkan 6 pesertanya di hari pamungkas antara lain cabang hifdzil 10 juz putri dan cabang hifdzil 1 juz putri pada siang hari (sebelum shalat Jum'at), kemudian disusul cabang hifdzil 1 juz putra pada sore harinya.

Dan Penampilan hifdzil 5 juz putra dan Hifdzil 5 juz putri serta Hifdzil 20 juz putra  pada malam nanti akan menjadi penampilan pamungkas kafilah Kabupaten Bantaeng di STQH XXXI ini.

Selama kurang lebih 5 hari Kafilah Kab. Bantaeng telah menempati posko di Lingk. Lengke, Kel. Batu Papan Kec. Makale.

Kakan Kemenag Bantaeng Dr. H. Muhammad Yunus bersama segenap tim ofisial telah mendampingi kafilah hingga hari kelima sejak tiba di Kota Makale Senin (22/4/19) pagi.

Di hari Jum'at Mubaraq ini Kakan Kemenag Bantaeng Dr. H. Muhammad Yunus tampak memenuhi amanah dari Pengurus Masjid Nurul Hikmah Pabbisenang Kel. Rante, Kec. Makale, Kab. Tana Toraja. menjadi khatib Jum'at.

Usai jumatan, Kakan Kemenag dengan didampingi pengurus Masjid Nurul Hikmah Pabbisenang melakukan Ziarah kubur ke salah seorang tokoh penggagas MTQ pertama di Sulsel dan Indonesia yakni almarhum Abdul Djalil Tandiara, lahir tahun 1930 wafat tahun 1998.

Abdul Djalil Tandiara adalah Seorang anggota TNI yang pernah bertugas di Korem Pare-Pare dengan pangkat terakhir mayor meninggal di Pare-Pare yang oleh keluarganya kemudian dimakamkan di Tana Toraja, tanah kelahirannya.

Tandiara yang juga seorang pemuka agama ini menurut kerabatnya semasa hidupnya memang banyak mengabdikan diri di bidang keagamaan hingga akhir hayatnya.

Dan menurut informasi dari salah seorang warga yang juga masih kerabat almarhum, 3 mantan KaKandepag Tana Toraja yakni H. Nurdin Batu Rante, H. Said Tiago, H. Bumbun Pakata adalah masih kerabat dekat almarhum. (mhd)

Hari Kedua STQH XXXI, 6 Peserta Asal Bantaeng Sukses Tampil Di Cabang Tilawah, Hifdzil Dan Hafal Hadits

Makale, (Inmas Bantaeng) - Setelah Ahmad Risal sukses mengawali penampilan perdana kontingen kafilah Kabupaten Bantaeng pada hari pertama kemarin, kini Kontingen Kabupaten Bantaeng kembali menurunkan 6 orang peserta untuk tampil di hari kedua pelaksanaan STQH XXXI tingkat Sulsel Kota Makale, Tana Toraja. (Kamis, 25/4/19).

Diawali dengan penampilan 2 orang peserta di cabang tilawah anak-anak di panggung utama STQH, atas nama Nayla Salsabila di cabang Tilawah Anak-anak putri dengan nomor undian 25 dan Muh. Adli Rosyadi di cabang tilawah putra dengan nomor undian 30.

Nayla tampil membacakan Surah Al A'raf ayat 158 dan seterusnya, dan Adli tampil membacakan Surah Al Baqarah ayat 283 dan seterusnya.

Sementara di cabang Hifdzil 30 juz putra yang berlangsung di Aula Gereja Katolik Makale Kontingen Kab. Bantaeng menampilkan Ahmad Mujahid dengan nomor undian 222, kemudian disusul penampilan di cabang hafal hadits 100 dengan sanad pada siangnya.

Dan cabang Tilawah Dewasa putra dan putri yang dilangsungkan di panggung utama pada malam harinya, menutup penampilan kafilah Kabupaten Bantaeng di hari kedua.

Ada hal menarik dari setiap penampilan peserta ini, yakni sebelum tampil para peserta mendapat Pengalungan Selempang toraya Maelo oleh masing-masing pendamping.











Untuk jadwal besok (Jum'at, 26/4/19), Tersisa 6 peserta Kabupaten Bantaeng yang akan tampil antara lain hifdzil 10 juz putri dan hifdzil 1 juz putri pada siang hari (sebelum shalat Jum'at), kemudian disusul peserta hifdzil 1 juz putra pada sore harinya.

Dan Penampilan Hifdzil 5 juz putra dan Hifdzil 5 juz putri serta Hifdzil 20 juz putra. pada malam harinya akan menjadi penampilan terakhir kafilah kabupaten Bantaeng pada STQH XXXI ini.

Semoga para penampil-penampil asal Kabupaten Bantaeng ini dapat mempersembahkan yang terbaik bagi Butta Toa Bantaeng tercinta di event STQH XXXI Tingkat Sulsel ini. Amiin. (Mhd)

Kakan Kemenag Bantaeng Hadiri Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-XXIII

Bantaeng (Inmas Bantaeng) -Memperingati Hari Otonomi Daerah ke-XXIII Tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Bantaeng menggelar Upacara bertempat di Lapangan Pantai Seruni Bantaeng, (Kamis, 25/4/19)

Upacara yang dirangkaikan pula dengan Hari Kesadaran Nasional ini turut dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng Dr. H. Muhammad Yunus beserta segenap jajaran.

Bertindak selaku Inspektur Upacara Sekretaris Daerah Bantaeng, Abdul Wahab mewakili Bupati Bantaeng yang pada kesempatan tersebut membacakan amanat Menteri Dalam Negeri RI, Tjahjo Kumolo, yang memberikan apresiasi kepada selurug Pemerintah Daerah dan masyarakat dengan telah mendukung terselenggaranya Pemilu Serentak tanggal 17 April ini 2019 yang berjalan lancar, aman dan tertib.

Dikatakan bahwa penyelenggaraan otonomi daerah tidak dapat menganggap bahwa masyarakat itu hanyalah semata-mata sebagai "konsumen" pelayanan publik, tapi dituntut adanya kemampuan untuk memperlakukan masyarakat sebagai "citizen" termasuk bagaimana meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.

"Untuk itu semua Aparatur Sipil Negara di daerah harus memberikan kualitas pelayanan publik yang lebih baik sebagai wujud pelaksanaan Reformasi Birokrasi di daerah provinsi dan kabupaten /kota. Dengan demikian Pemerintah Daerah harus dapat beradaptasi dengan kepentingan masyarakat, dimana masyarakat semakin menyadari akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara dalam mendapatkan pelayanan", jelasnya.

Ditambahkan pula oleh Sekda bahwa menjelang Bulan Suci Ramadhan, ASN harus memperhatikan apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah pelaksanaan Upacara, dilakukan Penyerahan SK Kenaikan Pangkat Golongan I, II, III dan IV periode April 2019 kepada 627 ASN dan PPO Tahun 2019 lingkup Pemerintah Kabupaten Bantaeng.

Perjalanan otonomi daerah pasca reformasi hingga sekarang dapat dikatakan telah mencapai banyak kemajuan. Otonomi daerah telah memberikan solusi untuk mendorong kemajuan pembangunan daerah, dimana daerah masyarakat didorong dan diberi kesempatan yang luad mengembangkan kreativitas dan inovasinya.






KUA Pa'jukukang Bantaeng Masifkan Sosialisasi Layanan KUA Ke Desa-Desa


Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Setelah mengamati dan mempelajari kondisi pelayanan di KUA Kec. Pa'jukukang, Kab. Bantaeng, Kepala KUA yang baru 24 hari bertugas setelah dilantik oleh Kepala Kantor Kemenag Bantaeng ini menyimpulkan bahwa, masyarakat Pa'jukukang perlu informasi lebih masif dan lebih lengkap tentang prosedur dan layanan-layanan yang ada di KUA Pa'jukukang. Karena itu, KUA Pa'jukukang merasa perlu untuk melakukan sosialisasi langsung ke masyarakat.

Langkah sosialisasi langsung ke sasaran ini menurut Ka KUA dilakukan sekaligus menindaklanjuti hasil evaluasi Rapat Koordinasi KUA Pa'jukukang dengan Pemerintah Kecamatan dan para Kepala Desa se Kecamatan Pa'jukukang pada 10 April 2019 yang lalu, dimana para kepala desa 70% tidak memenuhi undangan Rakor dimaksud.

Kegiatan sosialisasi layanan KUA yang akan digulirkan mulai tanggal 25 April hingga 4 Mei 2019 itu akan dilaksanakan di kantor-kantor-kantor Desa dengan melibatkan peserta dari tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan di desa masing-masing.

Menurut Anwar Tabrani, ada beberapa informasi penting yang perlu diketahui masyarakat tentang apa saja layanan yang tersedia di KUA, sekaligus memberi pemahaman tentang prosedur pelayanan yang akan dilalui oleh masyarakat.

Inilah Penampil Pertama Kontingen Kabupaten Bantaeng Pada STQH XXXI Sulsel

Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Seleksi Tilawatil Qur'an & Hadits (STQH)  XXXI Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019 yang berlangsung Kab. di Tana Toraja dengan Tema "Budaya Toraja Perekat Bangsa" hari ini (Rabu, 24/19 memasuki hari pertama lomba.

Berdasarkan Juknis dari Panitia tingkat Provinsi ada 20 cabang lomba yang dipertandingkan dalam STQH kali ini yakni:

A. Cabang Tilawah.
1. Golongan Anak-anak (Putra/Putri)
2. Golongan Dewasa (Putra/Putri)

B. Cabang Tahfiz Al-Qur'an:
1. 1 Juz + Tilawah (Putra/Putri)
2. 5 Juz + Tilawah (Putra/Putri)
3. 10 Juz (Putra/Putri)
4. 20 Juz (Putra/Putri)
5. 30 Juz (Putra/Putri)

C. Cabang Tafsir Al-Qur'an
1. Cabang Bahasa Arab (Putra/Putri)

D. Cabang Musabaqah Hadits Nabi
1. Gol. Hafalan 100 Hadits (Putra/Putri) dengan Sanad
2. Gol. Hafalan 500 Hadits (Putra/Putri) tanpa Sanad.

Kontingen Kabupaten Bantaeng pada kesempatan ini akan mengikuti 13 cabang lomba dari semua cabang diatas berdasarkan hasil Seleksi Tilawatil Qur'an dan Hadits tingkat Kabupaten antara lain:

A. Cabang Tilawah.
1.Golongan Anak-anak (Putra/Putri)
2.Golongan Dewasa (Putra/Putri)

B. Cabang Tahfiz Al-Qur'an:
1. 1 Juz + Tilawah (Putra/Putri)
2. 5 Juz + Tilawah (Putra/Putri)
3. 10 Juz (Putra/Putri)
4. 20 Juz (Putra)
5. 30 Juz (Putra)

C. Cabang Musabaqah Hadits Nabi
1. Gol. Hafalan 100 Hadits (Putra) dengan Sanad.

Pada hari pertama Lomba STQH ini, Ahmad Risal menjadi penampil pertama asal Kabupaten Bantaeng di Cabang Hifzil 10 Juz Putra.

Cabang Hifzil 10 Juz Putra yang digelar di Aula Gereja Katolik Makale Tana Toraja ini turut disaksikan Kepala Sub. Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng Bapak H. Muh. Ahmad Jailani.



Berikut PENAMPILANNYA.

Dan inilah nilai yang diperoleh Ahmad Risal sebagai penampil pertama asal Kab. Bantaeng di cab. Hifdzil 10 Juz putra. Apakah tinggi atau rendah hasil yang dicapainga, kita tunggu nilai peserta lainnya.




Kafilah Kabupaten Bantaeng Turut Meriahkan Defile Peserta Pada Pembukaan STQH XXXI Tana Toraja

Makale, (Inmas Bantaeng) - Seleksi Tilawatil Qur'an (STQH) XXXI Tingkat Provinsi Sulsel dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Sulawesi Selatan didampingi Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama RI Prof. H. Muhammadiyah Amin, Kakanwil Kemenag Sulsel H. Anwar Abubakar dan Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanae bertempat di Plaza Kolam Makale, Tana Toraja, Selasa (23/4/2019) malam.

Perhelatan Akbar setiap 2 tahun sekali yang diselingi dengan MTQ ini mungkin adalah yang paling unik sepanjang sejarah pelaksanaannya, baik di Sulawesi Selatan maupun secara Nasional.

Betapa tidak, lomba Tilawah dan Hafal Al Qur'an serta Hadits Nabi Muhammad SAW ini digelar di daerah yang mayoritas non Muslim.

Pada pembukaan yang digelar semalam, bukan hanya dihadiri oleh para tokoh Islam, namun Panitia melaporkan, ada 25 pendeta dari berbagai denominasi gereja dan 15 pastor juga turut hadir.

Bahkan Uskup Agung Makassar Mrg DR John Liku Ada PR juga turut hadir melalui undangan khusus yang diantarkan langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tana Toraja H. Muhammad.

Menurut panitia, ada sekitar 600-an undangan yang dikeluarkan guna menghadiri pembukaan STQH inj, itu sudah termasuk rombongan Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama RI dan para pejabat Kanwil Kemenag Sulsel, serta tokoh lintas agama, tokoh masyarakat dan pimpinan ormas yang ada di Tana Toraja.

Pembukaan STQH XXXI ini kental bernuansa Toraja yang dimeriahkan oleh atraksi seni budaya dan tarian tradisional Toraja, Parade Keumatan yang diikuti gereja dan imam masjid, dan Mars Kerukunan.

Ada juga Pemukulan Beduk Getaran Sukma Ilahi oleh Wakil Gubernur Sulsel bersama Bupati Tana Toraja, Dirjen Bimas Islam, Uskup Agung Makassar, dan Ketua BPS Gereja Toraja.

Koordinator Dewan Hakim STQH XXXI Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang juga Kepala Bidang Umrah dan Haji Kantor Kementerian Agama Sulawesi Selatan Dr KH Kaswad Sartono kepada para awak media mengungkapkan bahwa mungkin ini yang pertama kali terjadi dalam momentum per-STQ-an atau bahkan per-MTQ-an di Indonesia yang mana musabaqah (lomba) baca dan hafal Al-Quran dan al-Hadis ini berlokasi di lingkungan Gereja dan bukannya di masjid, di madrasah, atau di Pondok Pesantren.

Adapun lokasi pelaksanaan lomba menurut panitia antara lain adalah umtuk Cabang Tilawah Anak-Anak (Putra-Putri) ditempatkan di aula Gereja sedang untuk Dewasa bertempat Panggung Utama Plaza Kolam Makale kemudian Cabang Hifdz Qur'an 1 dan 5 Juz Tilawah bertempat di Masjid Raya Makale.

Adapun Cabang Hifdz 10 dan 20 Juz bertempat di Aula Gereja Katolik Makale; dan (4) Cabang Hifd 30 Juz, sementara untu cabamg Tafsir dan Hadis bertempat di Aula Gereja Toraja Makale.

Disinilah kita akan lihat dan buktikan bagaimana harmonisasi kehidupan beragama di Tana Toraja yang selama ini terkenal sangat tinggi toleransi kehidupan beragamanya yang menurut beberapa warga pemandangan seperti ini sudah biasa di Toraja, dimana pada setiap kegiatan keagamaan baik kegiatan perayaan agama Nasrani maupun perayaan agama Islam selalu melibatkan para pemuda antar agama dalam kepanitiaan.

Kafilah Kabupaten Bantaeng pada Defile peserta STQH ini dipimpin langsung oleh Kakan Kemenag H. Muhammad Yunus sebagai Ketua Kontingen didampingi oleh Kabag Kesra Setda Bantaeng Syamsul Alam, serta Kasubag TU Kantor Kemenag Bantaeng H. Muh Ahmad Jailani dan Kasi Bimas Islam H. M. Ribi. Turut hadir Ibu Ketua DWP Kantor Kemenag Bantaeng Ibu Hj. St. Hasnah Yunus, Istri Kasubag TU Andi Harbiasari Jailani dan Istri Kasi Bimas Islam Hj. Hasiah Ribi. (mhd).

Kafilah Kabupaten Bantaeng Ikuti Pawai Ta'aruf STQH XXXI Tingkat Provinsi Sulsel

Makale, (Inmas Bantaeng) - Pawai ta'aruf merupakan salah satu rangkaian dari pelaksanaan STQH ke-31 di Kabupaten Tana Toraja.

Kegiatan ini merupakan tahapan kedua setelah Malam Ta'aruf yang digelar Senin malam (22/4/19) bertempat di Rujab Bupati Toraja.

Pada pawai ta'aruf pagi ini, Kontingen kafilah STQH dari Kabupaten Bantaeng menempati urutan ke 11 diapit oleh Kabupaten Gowa di urutan ke 10 dan Kabupaten Takalar di urutan ke 12.

Kontingen Kafilah Kabupaten Bantaeng  kali ini menampilkan baju adat khas Butta Toa Kabupaten Bantaeng dengan jumlah kontingen sebanyak kurang lebih 100 orang yang terdiri dari 13 orang peserta inti dan 5 peserta cadangan ditambah puluhan panitia, ofisial dan penggembira, dipimpin langsung oleh Dr .H. Muhammad Yunus (Kakan Kemenag Bantaeng) didampingi Plt Kabag Kesra Setda Bantaeng Syamsul Alam, Kasubag TU Kantor Kemenag Bantaeng H. Muh Ahmad Jailani dan Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Bantaeng H. M. Ribi.

Pawai Ta'aruf STQH ke-31 Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang diikuti ratusan kafilah STQH dari 24 Kabupaten/Kota se Sulsel ini dilepas oleh Wakil Bupati Tana Toraja, Victor Datuan Batara di Plaza Kolam Makale, Kabupaten Tana Toraja dan menurut informasi pawai ta'aruf pada STQ kali ini diperlombakan dan akan diumumkan pada saat penutupan nanti.

Wakil Bupati Tator, Victor Datuan Batara dalam sambutan sebelum melepas Iring-iringan kendaraan para peserta pawai mengatakan bahwa pawai ta'aruf ini merupakan salah rangkaian yang tak terpisahian dari pelaksanaan STQH ke-31 di Kabupaten Tana Toraja.

"Semua ini adalah upaya dalam rangka merekatkan jalinan silaturahmi dan keakraban antara sesama kafilah, antara kafilah dengan pemerintah Tana Toraja, dan terlebih silaturahmi kepada seluruh warga Toraja" ucap Viktor. (mhd)

Kasi Penmad Bersama Rombongan Pantau UNBK Hari Kedua Di MTsN Bantaeng

Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Setelah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng bersama rombongan melakukan kunjungan pemantauan UNBK di hari pertama kemarin (Senin, 22/4/19), kini giliran Bapak Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Penmad) Kantor Kemenag Bantaeng Drs. H. A. Muh. Baedawi, MM menyambangi peserta UNBK di MTsN Bantaeng pada hari kedua (Selasa, 23/4/19).

Bersama Kasi Penmad, tampak sejumlah pengawas madrasah turut serta melakukan pemantauan yakni bapak Salam, S.Ag.,S.Pd.,M.Pd (Pengawas Madrasah Tingkat Atas), Hajrah, S.Ag.,MM (Pengawas Madrasah Tingkat Menengah), serta beberapa staf yakni Kalman, S.H.I (Operator Simpatika Tingkat Kabupaten) serta Rostini, S.Ag (Staf administrasi).

Sebagaimana biasa, tim menyodorkan instrumen monitoring kepada panitia. Dari format instrumen yang diajukan, panitia lokal MTsN Bantaeng dapat memenuhi bukti fisik dari setiap item instrument yang diminta mulai dari program kerja panitia, rencana anggaran dan biaya kegiatan, POS UNBK, denah ruangan, tata tertib sampai SK Panitia dan Pengawas.

Dihari kedua pelaksanaan UNBK di MTsN Bantaeng ini, panitia berharap dapat berjalan aman dan lancar dengan mata ujian Matematika. Peserta ujian di MTsN Bantaeng dibagi dalam tiga sesi dengan jumlah peserta pada sesi pertama dan kedua sebanyak 21 orang sementara sesi ketiga 20 orang. Peserta laki – laki sebanyak 28 orang, perempuan 34 orang sehingga total peserta berjumlah 62 orang. Di hari kedua ini, sebagaimana hari pertama kemarin kehadiran peserta mencapai 100 persen.

Hari I UNBK MTs Di Kabupaten Bantaeng Berjalan Sukses, Meski Diwarnai Mati Lampu

Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - UNBK  tingkat SMP/MTs Tahun 2019 telah dimulai Senin, 22 April 2019 hingga Kamis 25 April 2019 dengan 4 Mata Ujian yakni Bahasa Indonesia, Matematika, IPA dan Bahasa Inggris.

Secara umum UNBK pada hari pertama kemarin berjalan dengan lancar dan sukses meskipun beberapa lokasi diwarnai dengan kendala-kendala teknis maupun non teknis.

Di MTsN Bantaeng misalnya, UNBK hari pertama kemarin diwarnai dengan padamnya aliran listrik hingga beberapa kali.

Menurut penuturan salah seorang panitia UNBK MTsN Bantaeng kepada Humas Kemenag Bantaeng, UNBK pada awal sesi berjalan aman dan sukses, namun memasuki sesi kedua kendala yang dikhawatirkan sebelumnya akhirnya muncul juga.

"Sesi pertama Ujian berjalan dengan aman dan lancar, namun memasuki sesi kedua, kendala teknis yang sangat dikhawatirkan yakni mati lampu akhirnya terjadi juga". Tutur Ahmad Abni 

"Belum cukup 30 menit berjalannya sesi kedua, listrik tiba-tiba padam sehingga membuat semua was-was, utamanya panitia dan peserta ujian, padahal cuaca hari itu cukup cerah dan panitia bersama madrasah-madrasah yang juga telah bersurat ke PLN Bantaeng agar tidak melakukan pemadaman aliran listri selama UNBK berlangsung". Tambahnya..

"Syukur Situasi ini tidak berlangsung lama karena listrik kembali menyala yang membuat peserta dalam ruangan riuh gembira karena bisa melanjutkan kembali ujiannya, namun begitu memasuki menit-menit akhir sesi kedua, lagi-lagi listrik kembali padam untuk kedua kalinya yang selang waktunya cukup lama.“ Tuturnya lagi.

"Sebenarnya problem ini dapat diatasi dengan menyediakan mesin genset namum belum sempat diupayakan karena harus ada stabilizer sebagai alat pendukung untuk meminimalisir kerusakan pada computer. Namun kedepan tentunya ink perlu untuk diupayakan” tutur teknisi UNBK MTsN Bantaeng Muh. Arif Pither, S.Ag., MM.

Muh. Arif menambahkan bahwa menjelang Duhur, listrik pun kembali menyala dan tidak padam-padam lagi hingga selesainya sesi ketiga.

"Salah satu yang dikeluhkan oleh kami proktor UNBK ketika listrik padam adalah loging server harus dimulai lagi dari awal sementara proses loging membutuhkan waktu yang relatif cukup lama, tergantung jaringan internet lancar” keluh proktor MTsN Bantaeng, Sudirman.

Sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan UNBK tahun depan, MTsN Bantaeng menyarankan agar pihak PLN dapat dihadirkan dan dilibatkan dalam rapat-rapat persiapan UNBK pada tingkat kabupaten sehingga dengan demikian pihak PLN juga merasa bertanggungjawab dan ikut berkontribusi dalam suksesnya UNBK. (abn/mhd).

Kadis Dikbud Bantaeng Pantau Pelaksanaan UNBK Di MTsN Bantaeng

 
Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP/MTs secara serentak dilaksanakan selama empat hari yang dimulai 22 hingga 25 April 2019 dengan 4 mata ujian yakni; Bahasa Indonesia dihari pertama, kemudian Matematika, Bahasa Inggris dan IPA di hari berikutnya.

Di hari pertama UNBK pada sesi 1 kemarin, MTsN Bantaeng mendapat kunjungan dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng Bapak Dr. H. A. Akil Ressa beserta ibu Hj. A. Isnawati (Kepala Bidang Pendidikan SMP Dikbud Bantaeng).

Pada sesi pertama UNBK di hari pertama ini berdasarkan hasil pemantauan bapak Kepala Dinas, pelaksanaan UNBK berjalan tertib/aman dan berjalan sesuai dengan POS tahun 2019 sebagaimana ditulis dalam buku kunjungan.

Dalam kesempatan yang sama beliau juga menyempatkan diri mengamati lingkungan Madrasah. Salah satu keluhan Kepala MTsN Bantaeng yang merupakan satu-satunya Madrasah Negeri tingkat MTs di Kabupaten Bantaeng ini adalah belum adanya tempat sampah yang layak.

Menurut Kepala Madrasah berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah sampah ini termasuk bermohon kepada Dinas Kebersihan Kota, namun jarak yang tidak bisa dijangkau pun menjadi hambatan.

Dengan kehadiran Bapak Kadis Dikbud Bantaeng dalam kunjungan UNBK ini Dra. Hj. Ramlia Karir berharap dapat membantu mencarikan solusi yang tepat. (abn/mhd)

Peringati Hari Kartini, Sejumlah Anggota DWP Kemenag Bantaeng Ikuti Seminar

Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Dalam rangka Hari Kartini tahun 2019 yang diperingati Minggu, 21 April 2019, TP PKK Kabupaten Bantaeng menggelar Seminar Beauty Inside Out-Perempuan bertempat di Gedung Balai Kartini Bantaeng, Senin (22/4).

Seminar yang dibuka langsung oleh Ibu Ketua TP PKK Kab. Bantaeng ini mengusung tema “Hebat, Berdaya dan Berkarya” bekerja sama dengan Insight Indonesia dengan menghadirkan Founder and Director Insight Indonesia ICF Certified Coach and Professional Trainer, Fauziah Zulfitri sebagai Pembicara tunggal.

Seminar diikuti oleh ratusan Ibu-ibu Pengurus dan anggota TP PKK dan DWP. Tampak hadir beberapa pimpinan organisasi wanita diantaranya Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Rahmah Arsyad, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Bantaeng, Vinka Nandakasih, Ketua IKA DPRD Kabupaten Bantaeng serta Pimpinan Perbankan yang menjadi sponsor seminar. Turut hadir sejumlah perwakilan pengurus/ anggota DWP Kantor Kemenag Bantaeng.

Ketua TP PKK Kabupaten Bantaeng, Sri Dewi Yanti Ilham dalam sambutannya mengatakan bahwa seminar ini digelar dalam rangka memperingati Hari Kartini 2019 tingkat Kabupaten Bantaeng.l, yang mana diperingati pada tanggal 21 April setiap tahunnya.

Beliau mengapresiasi dan menyanjung seluruh perempuan di Bantaeng yang dengan segala potensi dan kreatifitasnya terus bergerak memajukan Bantaeng di segala bidang.

Menurutnya perempuan adalah ujung tombak dalam membentuk karakter generasi bangsa ini.

“Cukup 10 perempuan Bantaeng saja maka Bantaeng akan lebih hebat, karena Ibu-ibu lah yang akan membentuk karakter generasi muda” jelasnya.

Sementara itu Ketua Panitia, Fiqih Luhulima melaporkan bahwa peringatan Hari Kartini oleh PKK Bantaeng ini sebelumnya telah didahului dengan pelaksanaan Bakti Sosial berupa donor darah dan pembagian 150 paket sembako gratis di Gedung Sekretariat PKK Kabupaten Bantaeng beberapa waktu yang lalu.

Dia mengatakan, untuk menjadi perempuan hebat harus didukung dengan kualitas yang lebih baik. Untuk itu PKK Bantaeng menghadirkan seminar tersebut yang melibatkan seluruh organisasi wanita di daerah.

Fauziah Zulfitri dalam pemaparannya meyakinkan peserta seminar bahwa Raden Ajeng Kartini sangat berjasa dalam mewujudkan emansipasi wanita yang terasa hasilnya kini.

“Kalau tidak ada Ibu Raden Ajeng Kartini mungkin tidak ada perempuan-perempuan yang berperan di tengah masyarakat,” jelasnya.

Menurutnya, kemungkinan besar perempuan sekarang sangat tertinggal bahkan sampai sekarang pun masih tertinggal meski RA Kartini telah memprolamirkan emansipasi kala itu.

“Kenyataannya perempuan sendiri yang sering menjatuhkan sesamanya. Musuh perempuan itu, bukan laki-laki tapi perempuan juga,” tutupnya.

Kafilah STQH Kabupaten Bantaeng Resmi Diterima Oleh Pemkab Tana Toraja


Makale, (Inmas Bantaeng) - Setelah tiba sekitar pukul 08.30 wita (Senin, 22/4/19) di Kota Makale, rombongan kafilah STQH Kab. Bantaeng yang dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Bantaeng Dr. H. Muhammad Yunus, M.Ag resmi diterima oleh Pemerintah Kab. Tana Toraja bertempat di gedung Tammuan Mali.

Rombongan yang terdiri dari 13 orang peserta inti ditambah 5 cadangan serta 42 panitia dan ofisial ini diterima oleh Bapak Veronicus Ivan Bitticaca, SE, M.Pd (Kadis Perdagangan dan Perindustrian) mewakili Bupati Tana Toraja sebelum kemudian menuju ke pemondokan, di wilayah Batu Papan Kecamatan Makale.

Prosesi penerimaan ditandai dengan pengalungan sarung khas Toraja dan pemasangan Passapu serta penyerahan bingkisan oleh Bapak Veronicus Ivan Bitticaca, SE, M.Pd kepada bapak Dr. H. Muhammad Yunus sebagai ketua kontingen dan diselingi dengan persembahan Tari Pa'gellu Tua.

Ke-13 peserta yang akan berlomba pada STQH XXXI Tingkat Provinsi Sulsel tahun 2019 yang mempertandingkan 20 cabang lomba (putra-putri) ini akan berlaga pada cabang antara lain :

A. Cabang Tilawah.
1. Golongan Anak-anak (Putra/Putri)
2. Golongan Dewasa (Putra/Putri)

B. Cabang Tahfiz Al-Qur'an:
1. 1 Juz + Tilawah (Putra/Putri)
2. 5 Juz + Tilawah (Putra/Putri)
3. 10 Juz (Putra/Putri)
4. 20 Juz (Putra)
5. 30 Juz (Putra)

C. Cabang Musabaqah Hadits Nabi
1. Gol. Hafalan 100 Hadits (Putra) dengan Sanad.

Sebagai catatan bahwa kontingen Kab. Bantaeng ini belum seluruhnya berangkat ke Tana Toraja disebabkan karena ada 3 orang peserta yang masih harus mengikuti Ujian Nasional di Sekolah masing-masing dan akan berakhir pada tanggal 25 April 2019, sehingga menurut rencana ke 3 orang peserta ini akan diberangkatkan pada hari Kamis Sore (25/4/19). (mhd)