Proses demokrasi dengan sistem e-voting ini sebelumnya telah diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bantaeng pada Pilkades serentak tahun 2015 di 9 desa, ini tentu merupakan terobosan besar yang merupakan perpaduan antara cara konvensional dan modern yang mampu merubah mindset masyarakat bahwa ada satu sistem yang lebih baik, lebih efisien, efektif terutama dalam meminimalisir kecurangan yang sering terjadi saat pemilihan.
Sejumlah figur, baik tua pun muda, mantan maupun incumbent turut meramaikan helatan akbar 6 tahunan di Pemerintahan Desa ini.
Bahkan sejumlah warga Kementerian Agama Kab. Bantaeng pun tak ketinggalan untuk mencoba peruntungan beralih profesi menjadi pemimpin pada wilayah pemerintahan desa yang mengelola dana milyaran rupiah ini.
Sebutlah Kepala Madrasah Ibtidaiyah Swasta Assalam yang mencoba bertarung di Desa Papanloe Kec. Pa'jukukang, staf honorer Seksi Haji dan Umrah yang ikut bertarung di Desa Bonto Jai Kec. Bissappu hingga P3N di Desa Parang Loe Kec. Eremerasa yang mencoba menjajal para petarung di Desanya
Pilkades Serentak ini memang cukup menarik perhatian semua pihak, bahkan Pelayanan Publik pun tampak "setengah" diliburkan karena beberapa pegawainya tak mau ketinggalan untuk ikut memilih di Desanya masing-masing.
Tampak Bupati Bantaeng Prof HM Nurdin Abdullah didampingi Dandim 1410 Bantaeng, Kapolres Bantaeng, Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Bantaeng dan segenap Pimpinan OPD lingkup Pemerintah Kabupaten Bantaeng melakukan pemantauan di sejumlah Desa di beberapa Kecamatan.
Pilkades Serentak di 25 Desa di Kab. Bantaeng ini secara umum tampak berjalan dengan aman, tertib dan lancar.
