Pertemuan dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Prov. Sulsel yang dihadiri oleh para Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota atau Kepala Bidang P2P, para Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota atau Kepala Bidang yang membidangi UKS, Kakan Kemenag Kabupaten/Kota atau Kepala Seksi PD Pontren sebagai salah satu leading sektor.
Kepala Seksi PD Pontren Kantor Kemenag Bantaeng Ibu Dra. Hj. St. Wahni, M.Pd sebagai salah satu leading sektor berkesempatan hadir mewakili Kepala Kantor.
Penyakit Campak dan Rubella merupakan dua penyakit yang sangat mungkin dialami oleh bayi dan anak-anak. Sebagaimana diketahui, hingga saat ini tidak ada pengobatan untuk kedua penyakit tersebut. Akan tetapi sudah ditemukan cara untuk mencegahnya, yakni dengan memberikan vaksin MR.
Imunisasi measles tidak lain adalah pemberian vaksin Measles Rubella kepada anak sebagai perlindungan teradap penyakit Campak dan Rubella. Dimana Vaksin MR merupakan kombinasi vaksin Campak atau Measles (M) dan Rubella (R) berfungsi untuk melindungi anak dari penyakit Campak dan Rubella.
Indonesia berkomitmen untuk mengeliminasi campak dan mengendalikan rubella pada tahun 2020. Melihat pentingnya vaksin MR untuk anak-anak Indonesia, pemerintah pun menghadirkan program Pencanangan Kampanye Tingkat Nasional dan Introduksi Measles Rubella.
Kegiatan ini merupakan fase lanjutan setelah di seluruh pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Vaksin MR 95 persen efektif untuk mencegah penyakit Campak dan Rubella. Vaksin ini aman dan sudah digunakan di lebih dari 141 negara di dunia.Imunisasi MR diberikan untuk semua anak yang telah berusia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun selama kampanye imunisasi MR. Selanjutnya, imunisasi MR masuk ke dalam jadwal imunisasi rutin dan diberikan kepada anak berusia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 SD/sederajat untuk menggantikan imuniasi Campak.
Tidak ada efek samping dalam imunisasi MR. Demam ringan, bengkak ringan, ruam merah dan nyeri di tempat suntikan setelah imunisasi merupakan reaksi normal yang akan menghilang dalam waktu 2-3 hari. Kejadian ikutan pasca imunisasi yang cukup serius sangat jarang terjadi.