Inilah Pasangan Pendamping Defile Karnaval Budaya Kemenag Bantaeng Pada HUT Bantaeng Ke 763

Bantaeng, (7/12) - Kemeriahan Hari Jadi Bantaeng ke 763 tentunya membawa kesan dan kenangan tersendiri bagi pasangan pendamping pawai ini.

Pasangan yang bertugas membawa spanduk defile Karnaval Budaya Keluarga Besar Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng yang digelar Kamis 7 Desember 2017 di kawasan Pantai Seruni Kab. Bantaeng ini memang tampak sangat serasi dengan balutan pakaian adat Baju Turung dan Jas Tutup berwarna hijau.

Adalah Muh Rizal, S.Pd dan Suryani, S.Pd, yang keduanya adalah staf honorer pada Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng

Muda dan energik merupakan salah satu alasan mengapa panitia memilih keduanya diantara sekian warga Kementerian Agama Kab. Bantaeng lainnya.

Mendampingi barisan karnaval budaya Keluarga Besar Kementerian Agama Kab. Bantaeng dalam peringatan Hari Jadi Bantaeng yang ke 763 ini memang bukanlah sebuah catatan prestasi, namun tentunya menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi pasangan ini karena telah menjadi bagian dari sejarah pada perhelatan Hari Jadi Bantaeng yang ke 763 yang sekaligus merupakan HUT Bantaeng yang terakhir kalinya bagi Bupati Prof HM Nurdin Abdullah yang telah memimpin Kabupaten Bantaeng selama 2 periode ini.

Bersama segenap jajaran ASN Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng yang dipimpin langsung oleh Kakan Kemenag H. Muhammad Yunus bersama Kasubag TU H. Muh Ahmad Jailani ini, barisan defile yang berjumlah 15 pasang (30 orang) ini tampak begitu elegan dengan seragam baju adat khas Bugis Makassar yang dikenakannya.

Beragam corak pakaian adat dipertontonkan oleh masing-masing barisan defile pada hari itu, seketika Kawasan pantai Seruni menjadi panggung peragaan busana adat khas Bugis Makassar.

Ratusan pasangan dengan corak baju adat yang beraneka ragam tumpah di seputaran jalan dan lapangan pantai Seruni Kab. Bantaeng demi turut menjadi bagian dari sejarah perhelatan tahunan Hari Ulang Tahun Bantaeng Butta Toa yang ke 763 dengan mengusung tema " Kembalinya Kejayaan Bantaeng".