Tabligh Akbar Polres Bantaeng, Dr. H. Usman Jasad Ingatkan 3 Bahaya lisan

Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Dalam kegiatan Dzikir dan Tabligh Akbar yang digelar Polres Bantaeng kerjasama dengan penyuluh Agama Kemenag Bantaeng, Rabu (9/5/2018), Dr. H. Usman Jazad, S.Ag, M.Pd mengingatkan 3 Bahaya dari lisan atau lidah yang dapat mempengaruhi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Tabligh Akbar juga dihadiri perwakilan Majelis Taklim setiap Kecamatan yang dikoordinir oleh masing-masing penyuluh KUA Kecamatan.


Tausyiah Dr. H. Usman Jazad (Ujas) ini sesuai dengan tema kegiatan "Dengan Semangat Kebangsaan, Kita Cegah Munculnya dan Berkembangnya Hoax, sara, radikalisme, terorisme, intoleransi serta anti pancasila guna mewujudkan pilkada damai dan NKRI yang lebih kuat.

Bahaya lisan dimaksud menurut Ujas yaitu, pertama lisan sering Dusta, yaitu menyampaikan sesuatu yang tidak sesuai dengan fakta atau menyembunyikan fakta yang sesungguhnya, ini sungguh bahaya.

"Banyak yang iri dengan Indonesia karena rukun dan damai dengan beribu pulau, suku dan 5 agama, sehingga menebar berita bohong, untuk memecah belah Indonesia, demikina pula banyak yang iri dengan kemajuan Bantaeng, sehingga menebar berita bohong untuk memecah belah Bantaeng". Ujarnya.

"Hati-hatilah jangan mudah terprovokasi dengan berita bohong atau kerennya hoax, pilihan boleh beda tapi kita satu dalam bingkai NKRI.itu peringatn ustadz Usman Jasad.". Tambahnya.

Kedua lanjut Ustadz Ujas, nama beken dari Usman Jasad,lisan sering berghibah,atau bergunjing yaitu menceritakan aib orang lain yang mana dapat mempermalukan orang itu,Allah mengingatkan dalam QS.Hujurat :12) "Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati'.

Bahaya lisan ketiga menurut ustad Ujas yang merupakan alumni fakultas Dakwah UIN Alauddin adalah An-namimah, atau fitnah yaitu menyampaikan aib yang bukan perbuatan orang tesebut.

Ujas mengingatkan bahwa fitnah lebih kejam dari membunuh, karena begitu banyak orang menderita, terhukum dan bahkan terbunuh karena fitnah. Demikian pemaparan dari tausyiahnya

Tabligh akbar ditutup dengan doa oleh sang ustadz.