Kakan Kemenag Bantaeng Hadiri Peresmian Balai Nikah dan Manasik Haji Dalam Lingkup Kanwil Kemenag Sulsel


Bone, (Inmas Bantaeng) - Dirangkaikan dengan peresmian gedung Fakultas Ekonomi & Bisnis Islam IAIN Bone dan Seminar Nasional dengan tema "Peran Strategis IAIN Bone Sebagai Pusat Kajian Islam Dalam Mewujudkan Islam Wasathiyah", peresmian gedung Balai Nikah dan Manasik Haji yang dibiayai melalui Surat Berharga Syariat Negara (SBSN) Tahun 2018 dalam lingkup Kanwil Kemenag Provinsi Sulsel digelar Selasa, 22 Januari 2019, bertempat di Balroom The Novena Hotel, Jl. Jend Ahmad Yani, Kabupaten Bone.

Hadir sekaligus meresmikan gedung Balai Nikah dan Manasik Haji se Sulsel yang dipusatkan di bumi Arung Palakka Kabupaten Bone ini, Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Kemenag RI, Prof Dr Phil Kamaruddin Amin mewakili Menteri Agama RI.

Tampak hadir Kepala Kantor Wilayah Kemenag Prov. Sulsel, H. Anwar Abubakar, Wakil Bupati Kabupaten Bone H. Ambo Dalle, Rektor IAIN Bone, Prof. H. Andi Nuzul bersama segenap civitas Akademika IAIN Bone serta Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota Se Sulawesi Selatan.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng dalam kesempatan ini tampak hadir didampingi Ibu Ketua DWP Ny. Hj. St. Hasnah Yunus.

Rektor IAIN Bone Prof. Dr. Andi Nuzul dalam sambutannya menyampaikan IAIN Bone merupakan lembaga akademik yang berkomitmen melaksanakan tridarma perguruan tinggi, dan sebagai salah satu lembaga dakwah, IAIN Bone bertekad akan menjadi garda terdepan dalam mengembangkan pendidikan agama dan keagamaan dengan damai.

Pemerintah Kabupaten Bone melalui Wabup Drs. H. Ambo Dalle, MM menyatakan siap membantu dan mendukung pembangunan kampus II IAIN Bone sebagai wadah pembinaan pendidikan agama dan keagamaan. Wabup berharap kedepan, IAIN Bone dapat meningkat menjadi Universitas.

Sementara itu Menteri Agama yang diwakili direktur Jenderal Pendidikan Islam Prof. Dr. Phil Kamaruddin Amin, M.A menyampaikan rasa bangganya karena perkembangan perguruan tinggi keagamaan Islam begitu sangat cepat. Oleh karena itu, sarana dan prasarana salah satunya teknologi perlu disiapkan perguruan tinggi keagamaan Islam sebagai bagian proses perkembangannya.

Dirjen pendis mengharapkan perguruan tinggi keagamaan Islam dapat bersaing dengan perguruan tinggi yang lain serta dirinya mengingatkan agar pembangunan fisik harus diimbangi dengan pembangunan sumber daya manusia.