Setor Hafalan Terakhir, Santri Ponpes WI Bantaeng Ini Berhak Menyandang Hafidz 30 Juz Dengan Predikat Mumtaz

Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Pondok Pesantren Wahdah Islamiyah Kabupaten Bantaeng kembali mencetak seorang santri penghafal Qur'an, Hafidz 30 juz.

Prosesi Khataman digelar pagi ini ba'da Shalat Subuh, bertempat di Masjid Ponpes Tahfidzul Qur'an Wahdah Islamiyah jalan Lingkar Bonto Atu, Kel. Bonto Atu, Kec. Bissappu, Kab. Bantaeng (Jum'at 15/2/19).

Dengan menyetor hafalan terakhirnya, Ahmad Firdaus Muhram Bin Amal Abadi di Tasmi' oleh Pimpinan Pondok dihadapan para pembina dan murobbi serta segenap santri Tahfidzul Qur'an khusus putra ini.

Turut hadir menyaksikan prosesi Khataman tersebut, Pimpinan Daerah Wahdah Islamiyah Kabupaten Bantaeng H. Abd. Kholik, S.PdI serta orang tua sang santri bapak Amal Abadi.

Tasmi'ul Qur'an sebagai prosesi Khataman atas Ahmad Firdaus Muhram Bin Amal Abadi di Jum'at Subuh mubarak ini berjalan lancar dan dinyatakan berhasil dengan predikat mumtaz.

Menurut Pimpinan Pondok Tahfidzul Qur'an WI Bantaeng Fhajri Amal, S.PdI yang juga merupakan salah seorang Penyuluh Agama Non PNS pada Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng, sejak berdiri pada tahun 2010 yang lalu, Ponpes ini telah melahirkan sebanyak 15 orang penghafal Qur'an (Hafidz 30 juz) dengan total santri saat ini sebanyak 77 orang.

Pimpinan Daerah Wahdah Islamiyah Kabupaten Bantaeng yang juga merupakan salah seorang pembina pada ponpes Tahfidzul Qur'an ini mengucapkan selamat kepada sang hafidz yang baru saja menyetorkan hafalan terakhirnya dan juga terutama kepada sang ayah yang saat ini turut hadir menyaksikan prosesi Khataman putranya.

"Selamat saya ucapkan kepada anakda Ahmad Firdaus Muhram yang hari ini telah menyetor hafalan terakhirnya dan juga selamat kepada bapak Amal, Insya Allah sebuah mahkota telah disiapkan Allah di Syurga sebagai ganjaran karena putranya adalah seorang Penghafal Al-Quran.". Tutur H. Kholiq.

Usai prosesi Khataman, sang hafidz yang bercita-cita ingin menjadi seorang tentara ini langsung menerima syahadah yang diserahkan oleh ustadz Akbar Khairani, sang murobbi. (mhd)