Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Berlangsung di Hotel Ahriani Bantaeng, Pertemuan Koordinasi Tim KOMPAK dan Konsultasi Penyusunan District Action Plan (DAP) Kabupaten Bantaeng dibuka Kamis . (22/08/19) pagi oleh Wakil Bupati Bantaeng, H Sahabuddin.
Pertemuan Koordinasi dalam rangka Memasuki fase kedua Program KOMPAK (Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan) tahun 2019-2022 di Kabupaten Bantaeng, dijadwalkan berlangsung hingga Jum'at, 23 Agustus 2019.
Kegiatan ini menghadirkan sejumlah pimpinan SKPD, diantaranya Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah, H Hartawan Zainuddin, beberapa perwakilan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) serta Camat dan perwakilan instansi vertikal seperti Kementerian Agama.
Dalam kesempatan ini Kasubag Tata Usaha H. Muh Ahmad Jailani, S.Ag, MA hadir mewakili bapak Kepala Kantor Kemenag Bantaeng.
Ahmar Djalil selaku Provincial Manager KOMPAK Provinsi Sulawesi Selatan (SulSel) mengatakan bahwa peserta pertemuan merupakan orang-orang yang didelegasikan berdasarkan Keputusan Bupati Bantaeng.
Beberapa diantara peserta merupakan orang baru bergabung ke dalam Tim Koordinasi Pelaksana Program KOMPAK Kabupaten Bantaeng Tahun 2019-2022.
"Mungkin ada anggota Tim Teknis yang baru karena ada yang pindah dari OPD satu ke yang lainnya. Makanya perlu kita refesh dan menyesuaikan SK Bupati", tutur Ahmar.
Lebih lanjut kata Ahmar, penyesuaian juga serta merta harus dilakukan terhadap sektor mana saja yang akan menjadi sasaran implementing KOMPAK di Bantaeng.
"Dulu di fase pertama KOMPAK, kita lakukan pendekatan project. Sekarang melalui pendekatan tema sektor", jelasnya.
Jika dulu kata dia, semua sektor digarap mulai pendidikan, kesehatan, pertanian, sampai ke sektor kependudukan. Di fase kedua mengerucut pada sektor tertentu saja sesuai hasil assestment KOMPAK bersama Pemerintah Kabupaten Bantaeng.
Dari sektor sasaran itu, satu diantaranya diterangkan bahwa KOMPAK saat ini semakin intens menyasar komoditi rumput laut dan kopi pada sektor kelautan dan perkebunan.
"Sampai saat ini sudah ada beberapa proses kita lalui. Ini terkait bagaimana intervensi kami terhadap kegiatan tersebut untuk menjadikannya sebagai piloting", bebernya.
Menanggapi itu, Sahabuddin yang membacakan sambutan tertulis Bupati Bantaeng mengajak peserta pertemuan pro aktif untuk bisa memahami program KOMPAK. Seperti apa dan bagaimana langkah yang harus diambil, baik bagi mereka yang sudah lama maupun masih baru bergabung bersama KOMPAK.
"Manfaatkan sebaik mungkin pertemuan ini dalam rangka upaya kita semua mengambil bagian meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tentu saja lawannya adalah menurunkan angka kemiskinan", imbuh Wabup Bantaeng.
Dia juga mengapresiasi penuh peran maksimal yang dipersembahkan KOMPAK sejak hadir di Bantaeng tahun 2017 lalu. Menurutnya KOMPAK telah berkontribusi banyak terhadap akselerasi dan percepatan pembangunan pada kota berjuluk Butta Toa (Tanah Tua) ini.
"Mari kita berkolaborasi dan memanfaatkan kehadiran KOMPAK sebaik-baiknya. Kehadiran KOMPAK sudah banyak membantu Pemda", pungkasnya.
Pertemuan serupa disiapkan dilaksanakan minimal 2 atau 3 kali dalam setahun. Dengan begitu akan diperoleh capaian yang diharapkan, termasuk untuk mengidentifikasi kendala yang dihadapi untuk kemudian didapatkan solusi penanganan.
Oleh Ahmar kembali dipaparkan jika koordinasi yang dibangun pihaknya itu dalam rangka menyamakan persepsi sekaligus langkah mentoring awal kepada OPD sebagai unit pelaksana teknis di lapangan terhadap program dan kegiatan.
Pada perjalanannya akan menghasilkan rumusan dokumen dari piloting tersebut. Ahmar menegaskan jima dokumen itu dapat diimplementasikan pada sektor maupun komoditi lainnya yang ada di Kabupaten Bantaeng.
Senada disampaikan Community Engagement Coordinator KOMPAK, Sarwansah Sahabuddin. Dia menerangkan metode mentoring yang diberikan KOMPAK diarahkan agar OPD bisa mandiri dalam menjalankan kegiatannya.
"Harapan kita, Pemkab Bantaeng dalam hal ini OPD terkait nantinya akan mandiri menjalankan program dan kegiatannya. Mentoring kita berikan lagi misalnya ada kendala. (mhd)