Mertua Meninggal Tiba-Tiba, ASN Kemenag Bantaeng Ini Urung Ikuti Ujian Semester Program S2


Bantaeng, (5/7) - Innaa Lillaahi Wa Innaa Ilaihi Raji'uun. Sungguh kematian itu benar benar adalah rahasia Allah, demikian ungkapan yang disampaikan oleh Bapak Kepala Kantor Kemenag Bantaeng H. Muhammad Yunus, S.Ag, M.Ag, dari Madinah melalui WhatsApp ditengah kesibukannya mendampingi para Jemaah Kloter 2 UPG-Makassar sebagai petugas TPIHI (Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia).

"Kami sekeluarga turut berduka cita mendalam, semoga almarhum senantiasa mendapat syafaat, diampuni segala dosa dan kesalahannya serta diterima segala kebaikannya sebagai amal ibadah, serta segenap keluarga semoga tabah dan sabar menghadapinya. Aamiin". Demikian Kakan Kemenag mengakhiri pesannya lewat Group WhatsApp Kemenag Bantaeng menanggapi khabar meninggalnya Bapak Ahmad Faisal, Mertua/Ayah dari pasangan bapak Fajri, SH pelaksana pada Seksi PD Pontren Kantor Kemenag Bantaeng dengan Ibu Yanthy Novianty. SH staf KPUD Bantaeng yang juga unsur pengurus DWP Kantor Kemenag Bantaeng.

Ucapan serupa juga mengalir dari segenap warga Kementerian Agama Kab. Bantaeng, serta sejumlah kerabat almarhum lainnya baik melalui WhatsApp messengger maupun dari media sosial lainnya.

Tak sedikit pula para kerabat, tetangga dan handai taulan berdatangan ke rumah duka setelah mendengar khabar meninggalnya almarhum.

Khabar meninggalnya almarhum ini sungguh sangat mengejutkan semua keluarga dan kerabat, termasuk anak dan menantunya sendiri, pasalnya sang Ayah/Mertua yang ditinggal ke Makassar oleh Fajri bersama istrinya untuk mengikuti ujian Semester awal pada Program Pasca Sarjana di salah satu perguruan tinggi di Makassar ini, tak mempunyai firasat apa-apa, apalagi almarhum tak pernah mengeluh sakit sebelumnya hingga akhirnya menghembuskan nafas secara tiba-tiba sesaat sebelum menunaikan Shalat Subuh hari ini (Sabtu, 5/7), kenang Fajri kepada Humas Kemenag Bantaeng.

Usai menunaikan Shalat Subuh, begitu mendengar khabar akan meninggalnya sang ayah mertua, Fajri dan Istri pun urung mengikuti ujian yang merupakan permulaan ujian Semester program pasca sarjana yang diikutinya dan bergegas pulang ke Bantaeng.

Sesuai rencana, jenazah akan dikebumikan besok (Ahad, 6/7/2017), karena menunggu kedatangan ke 4 anaknya yang lain dari Mamuju, Sulawesi Barat.

Semoga segala amal ibadah almarhum diterima disisi Allah SWT, dan diampuni segala dosanya, serta mendapat tempat yang layak disinya, serta keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan... Aamiin ya Rabbal alamiin. (Mhd)