Bantaeng, (11/11) - Madrasah As’adiyah merupakan jelmaan dari Madrasatul Arabitaul Islamiyah (MAI) yang didirikan oleh Al-Mukarram Anregurutta (Ag) KH. Muhammad As’ad pada Mei tahun 1930,
Diusianya yang ke 87 tahun ini, As'adiyah menggelar Muktamar XIV bertempat di
Asrama Haji Balikpapan Kalimantan Timur, (11-13 Nopember 2017)
Muktamar XIV Asadiyah ini dibuka oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI Prof. Dr. Kamaruddin Amin MA, mewakili Menteri Agama.
Sebagai alumni Asadiyah Prof. Dr. Kamaruddin Amin MA. merasa bangga dan bersyukur pernah mondok di pesantren Asadiyah Sengkang tahun 1984 s/d 1989.
Dasar Dirasah Islamiyah yang dipelajari di Asadiyah telah membekalinya untuk mampu bersaing dengan mahasiswa dari berbagai negara bahkan mampu menjadi muballiq dan nara sumber pada berbagai event internasional di beberapa negara di belahan dunia diakuinya berkat bekal belajar di Ponpes Asadiyah Sengkang
Mukhtamar As’adiyah XIV 2017 yang mengangkat tema Meneguhkan Nilai-Nilai Islam Wasathiyah dalam Bingkai Kebhinekaan ini dihadiri ribuan Alumni dan Santri dari kabupaten/ seluruh Nusantara.
Wasathiyah yang intinya adalah berarti tengah, moderat, adil dan terbaik. Inilah ciri-ciri dari Wasathiyah yang saat ini semakin relevan untuk dikedepankan.
Turut hadir pada kesempatan ini Bapak H. Muhammad Yunus, S.Ag, M.Ag yang juga Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng beserta istri Ibu Hj. St. Hasnah, S.Ag.
Bapak H. Muhammad Yunus yang asal Sengkang, Kab. Wajo merupakan salah seorang simpatisan As'adiyah.
Meski bukan alumni As'adiyah, namun beliau mengaku selalu aktif mengikuti kegiatan-kegiatan As'adiyah,
Bapak H. Muhammad Yunus yang asal Sengkang, Kab. Wajo merupakan salah seorang simpatisan As'adiyah.
Meski bukan alumni As'adiyah, namun beliau mengaku selalu aktif mengikuti kegiatan-kegiatan As'adiyah,
Sebagaimana diketahui As’adiyah telah melahirkan ulama-ulama besar Sulsel, seperti Anregurutta (Ag) KH. Ambo Dalle, Ag. KH. Abdullah Pabbaja, Ag. KH. Daud Ismail, Ag. KH. Yunus Martan, Ag. KH. Muin Yusuf, Ag. KH. Abd. Malik Muhammad, Ag. KH. Junaid Sulaeman, dan Ag. KH. Hamzah Badawi.
Tidak hanya itu, sejumlah ulama besar seperti Ag. KH. Hamzah Manguluan, Ag. KH. M. Hasan, Ag. KH. Abunawas Bintang, Ag. KH. Ilyas Sewe, Ag. KH. Lanre Said, Ag. KH. Abdullah Martan, Ag. KH. Abdullah Katu. Ag. KH. Haritsah, Ag. KH. Abd. Gani. Ag. KH. Ali Pawellangi juga dilahirkan dari As’adiyah.
Tidak hanya itu, sejumlah ulama besar seperti Ag. KH. Hamzah Manguluan, Ag. KH. M. Hasan, Ag. KH. Abunawas Bintang, Ag. KH. Ilyas Sewe, Ag. KH. Lanre Said, Ag. KH. Abdullah Martan, Ag. KH. Abdullah Katu. Ag. KH. Haritsah, Ag. KH. Abd. Gani. Ag. KH. Ali Pawellangi juga dilahirkan dari As’adiyah.