Bantaeng, (5/11) - Ditandai dengan pelepasan balon ke udara, Bupati Bantaeng Prof. Nurdin Abdullah, melaunching Aplikasi Dini yang dikeluarkan Aisyiyah, bertempat di lapangan Pantai Seruni Kab. Bantaeng, Ahad (5/11/2017).
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Kanker Payudara dan Kanker Serviks (Pink-Blue Day), yang diprakarsai oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah Kab. Bantaeng dengan tema "Keluarga Peduli Kanker".
Kegiatan yang diawali dengan jalan santai berhadiah doorprize menarik ini, turut pula dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag Bantaeng Bapak H. Muhammad Yunus, S.Ag, M.Ag
Dalam sambutannya, Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Provinsi Sulawesi Selatan, Nurhayati Aziz mengatakan, aplikasi DINI Aisyiyah merupakan aplikasi smartphone yang bisa melakukan deteksi secara dini kanker payudara dan serviks.
Nama tersebut terinspirasi dari kata deteksi dini sebagai salah satu upaya penting pencegahan kanker payudara dan kanker serviks yang berisi berbagai menu untuk mendukung upaya pencegahan kanker serviks dan kanker payudara.
Nama tersebut terinspirasi dari kata deteksi dini sebagai salah satu upaya penting pencegahan kanker payudara dan kanker serviks yang berisi berbagai menu untuk mendukung upaya pencegahan kanker serviks dan kanker payudara.
Salah satu menu unggulan aplikasi ‘Dini’ adalah panduan melakukan pengecekan payudara sendiri (Sadari), serta pengingat jadwal pemeriksaan IVA/Pap Smear dan Sadarnis.
"Kanker payudara dan serviks adalah pembunuh pertama kaum perempuan. Olehnya itu, jangan malu memeriksakan diri ke dokter. Karena perempuan adalah ujung tombak keluarga," jelas Nurhayati.
"Jika terkena kanker jangan panik, kita harus berserah diri kepada Allah SWT. Dan sebagai seorang suami yang baik, hendaknya suami harus mendampingi istrinya," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah mengapresiasi Aisyiyah Bantaeng yang telah memprakarsai kegiatan tersebut, serta terus mendorong program demi kemajuan bersama.
"Kita baru saja menghadirkan 75 dokter ahli dari Jakarta dalam rangka hari kanker. Dan kita bangga ada putri Bantaeng yang menjadi hanya satu dokter bedah kanker payudara di Indonesia, Dr. Alfiah. Beberapa waktu lalu, kita juga kedatangan 60 dokter bedah vaskular. Jadi kita harus bangga, kenapa kegiatan skala nasional diadakan di Bantaeng, karena Pemerintah Bantaeng sangat peduli kesehatan dan semua masyarakat sangat ramah," bebernya.
"Selama masih awal, kita harus cepat memeriksakan ke dokter. Mudah-mudahan tahun depan kita bisa bikin lagi," harapnya.
Nurdin Abdullah pun berharap, dari tahun ke tahun anggota Program Keluarga Harapan (PKH) semakin berkurang, karena kesejahteraan kita semakin baik.
"Kanker payudara dan serviks adalah pembunuh pertama kaum perempuan. Olehnya itu, jangan malu memeriksakan diri ke dokter. Karena perempuan adalah ujung tombak keluarga," jelas Nurhayati.
"Jika terkena kanker jangan panik, kita harus berserah diri kepada Allah SWT. Dan sebagai seorang suami yang baik, hendaknya suami harus mendampingi istrinya," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah mengapresiasi Aisyiyah Bantaeng yang telah memprakarsai kegiatan tersebut, serta terus mendorong program demi kemajuan bersama.
"Kita baru saja menghadirkan 75 dokter ahli dari Jakarta dalam rangka hari kanker. Dan kita bangga ada putri Bantaeng yang menjadi hanya satu dokter bedah kanker payudara di Indonesia, Dr. Alfiah. Beberapa waktu lalu, kita juga kedatangan 60 dokter bedah vaskular. Jadi kita harus bangga, kenapa kegiatan skala nasional diadakan di Bantaeng, karena Pemerintah Bantaeng sangat peduli kesehatan dan semua masyarakat sangat ramah," bebernya.
"Selama masih awal, kita harus cepat memeriksakan ke dokter. Mudah-mudahan tahun depan kita bisa bikin lagi," harapnya.
Nurdin Abdullah pun berharap, dari tahun ke tahun anggota Program Keluarga Harapan (PKH) semakin berkurang, karena kesejahteraan kita semakin baik.