Libatkan Kemenag, Polres Bantaeng Gelar Focus Group Discussion Terkait Radikalisme Dan Pilkada Damai

Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Polres Bantaeng melalui Satgas Nusantara 2018, sebuah satgas yang dibentuk dalam rangka mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan serta mendinginkan suasana politik menjelang dan memasuki Pilkada Serentak Tahun 2018, pagi ini (Senin, 14 Mei 2018) menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD), bertempat di aula Hotel Ahriani Bantaeng,

FGD yang bertema "Dengan Semangat Kebangsaan Kita Cegah dan Berkembangnya HOAX, SARA, Radikalisme, Terorisme, Intoleransi serta Anti Pancasila Guna Mewujudkan Pilkada Damai dan NKRI yang lebih Kuat" ini kembali melibatkan para penyuluh agama lingkup Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng setelah sukses menggelar kegiatan Dzikir Bersama dan Tabligh Akbar di Masjid Agung Bantaeng beberapa waktu yang lalu.

Turut hadir sekaligus bertindak sebagai narasumber antara lain: Kapolres Bantaeng AKBP Adip Rojikan, SIK, Dandim 1410 Bantaeng Letkol Kav Nanang Siswoko, Kakan Kemenag Bantaeng Bapak H. Muhammad Yunus. S.Ag., M.Ag, dan Kakan Kesbangpol Bantaeng Faisal, S.STP sebagai moderator.

Hadir pula para camat, pimpinan Ormas, perwakilan tim sukses paslon Pilbup Bantaeng serta sejumlah tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat Kab. Bantaeng.




Dalam kesempatan itu, Kakan Kemenag Bantaeng Bapak H. Muhammad Yunus. S. Ag., M. Ag menyampaikan Materi berjudul "Upaya Pencegahan Munculnya Isu Sara dan Intoleransi untuk Pilkada Damai dan NKRI yang Lebih Kuat"

Menurut bapak H. Muhammad Yunus, Radikalisme merupakan paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis.

Lebih lanjut H. Muhammad Yunus menuturkan bahwa Radikalisme muncul antara lain disebabkan karena: Ketidaktahuan akan ajaran Agama yang sebenarnya atau karena semangat berlebihan dalam mengamalkan ajaran agama.

Selain itu, lanjut H. Muhammad Yunus, Radikalisme juga bisa muncul karena keliru menilai prilaku ummat beragama dan yang terakhir, Radikalisme muncul karena adanya pengaruh dari luar negeri.

Mengakhiri materinya, Kakan Kemenag H. Muhammad Yunus mengajak kepada semua untuk menghilangkan prasangka buruk yang dapat memicu konflik yang pada akhirnya dapat memecah belah persatuan. Tutupnya.