Menurutnya, Dalam memaknai momentum Hijratur Rasul ini kita jangan terjebak dengan seremonial-seremonial belaka, akan tetapi bagaimana kita bisa memperbaharui semangat keberIslaman kita yang pada akhirnya akan berdampak pada perbaikan ibadah sebagai hamba Allah, dan perbaikan kinerja kita sebagai abdi negara dan berbagai perubahan-perubahan positif lainnya.
Lebih lanjut Abd. Halim Yakub menyampaikan bahwa: "Kita sebagai manusia tentunya punya peluang dan kemampuan untuk berubah"
"Jika kita berfikir secara analog, hanya batu saja yang tidak bisa berubah, namun jika kita telaah firman Allah dalam Alqur'an, batu yang keras pun akan takut pada ketetapan Allah, apatah lagi jika hanya hati yang keras menyerupai batu sebagaimana firman Allah dalam Surah Al Baqarah yang berbuyi":
ثُمَّ قَسَتْ قُلُوْبُكُمْ مِّنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ اَوْ اَشَدُّ قَسْوَةً ۗ وَاِنَّ مِنَ الْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ الْاَنْهٰرُ ۗ وَاِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ الْمَآءُ ۗ وَاِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ اللّٰهِ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ
"Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras sehingga (hatimu) seperti batu, bahkan lebih keras. Padahal, dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai yang (airnya) memancar daripadanya. Ada pula yang terbelah, lalu keluarlah mata air darinya. Dan ada pula yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Dan Allah tidaklah lengah terhadap apa yang kamu kerjakan."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 74).
Diakhir amanatnya, Abd. Halim Yakub juga menambahkan bahwa Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." demikian petikan surah Ar-Ra'd 13: Ayat 11 yang berbunyi:
"innalloha laa yughoyyiru maa biqoumin hattaa yughoyyiruu maa bi`anfusihim,"
Demikianlah pencerahan dari Ust. Abd. Halim Yakub Penyelenggara Syariah Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng dalam apel pagi kali ini. Semoga menginspirasi. (mhd)
