Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Dalam rangka memperingati HUT KORPRI (Korps Pegawai Republik Indonesia) ke-47 dan Hari Kesehatan Nasional ke-54, Pemerintah Kabupaten Bantaeng menggelar Upacara Bendera bertempat di Lapangan Pantai Seruni Bantaeng, Senin (19 November 2018).
Hadir sekaligus bertindak selaku Pembina Upacara, Bupati Bantaeng Dr. H. Ilham Azikin yang pada kesempatan tersebut membacakan sambutan seragam Presiden RI dan Menteri Kesehatan RI.
Turut hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng Dr. H. Muhammad Yunus, S.Ag, M.Ag beserta segenap jajaran.
Bupati Bantaeng dalam sambutannya mengajak kepada seluruh anggota Korpri untuk memfokuskan energi pada intisari dari pelayanan publik yaitu memberikan pelayanan terbaik kepada rakyat.
Untuk itu lanjut Bupati, setiap anggota Korpri haruslah menjadi aset bangsa, yang menjadi bagian dari solusi bangsa, dan bukannya bagian dari masalah bangsa.
Yang artinya bahwa Korpri hendaknya terus melakukan inovasi-inovasi agar pelayanan publik bisa makin murah, makin cepat, makin akurat, dan makin baik. Hilangkan berbagai kendala yang dapat mengurangi ptofuktivitas dan menghambat akselerasi laju dan pembangunan nasional", ujarnya.
Lebih lanjut, Bupati juga berpesan agar Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dapat diimplementasikan lebih operasional dan konkrit di tengah-trngah masyarakat. "Untuk itu saya meminta kepada jajaran kesehatan dan juga lintas sektor untuk mempergunakan data dan informasi pendataan Keluarga Sehat menjadi dasar intervensi baik di sektor kesehatan maupun lintas sektor dalam rangka menyelesaikan permasalahan kesehatan secara tuntas di tingkat keluarga".
Upacara juga dirangkaikan dengan penyerahan piagam penghargaan dari Gubernur Sulawesi Selatan kepada Bupati Bantaeng sebagai Kabupaten/Kota dengan penduduk diatas 95% UHC Tahun 2018 dan sebagai penyelenggara Kabupaten/Kota Sehat kategori Penghargaan Wistara Tahun 2017-2018.
Dalam kesempatan itu juga diserahkan cenderamata kepada 26 pegawai dan 9 guru yang memasuki usia purnabakti sebagai acara tambahan. (mhd).