Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Diikuti sebanyak 200 orang peserta dari 8 kontingen kafilah kecamatan, STQH VII Tingkat Kab. Bantaeng Tahun 2019 ini mempertandingkan sebanyak 23 cabang lomba.
Memang tidak sebanyak cabang pada Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ), namun STQH kali ini memiliki tantangan tersendiri baik bagi para peserta maupun bagi para panitia dan dewan hakim.
Selain karena jaraknya yang cukup jauh di ketinggian 1.200 meter diatas permukaan laut (mdpl), suhunya pun sedikit agak ekstrim bagi mereka yang terbiasa dengan suhu dan cuaca yang relatif panas di kota atau di dataran rendah.
Namun semua itu bukanlah menjadi penghalang bagi para peserta dan para panitia serta dewan hakim untuk mensukseskan event tahunan ini semaksimal mungkin.
Sejumlah peserta dihari kedua ini telah memberikan penampilan terbaiknya pada babak penyisihan.
Di cabang Hifdzil Qur'an 1 juz golongan anak-anak yang juga tengah memasuki babak penyisihan ini tampak salah seorang peserta merupakan peserta termuda.
Dengan didampingi sang ayah, Musabaq Diman Qais bin Basri Nuhung (8 tahun) yang masih duduk dikelas 2 Sekolah Dasar
juga telah memberikan penampilan terbaiknya dihadapan para penanya atau dewan hakim
Menurut sang ayah, Musabaq Diman Qais yang merupakan utusan dari Kecamatan Bissappu ini kerap mengikuti lomba Tahfidzul Qur'an seperti ini dan selalu menjadi peserta termuda.
Dan menurut Penyuluh Non PNS Kemenag Bantaeng ini, anaknya sebenarnya sudah khatam 3 juz, namun karena cabang yang ada hanya 1 juz, 5 juz, 10 juz, 20 juz dan 30 juz, maka untuk sementara Qais masih ikut di golongan 1 juz, sambil menunggu perkembangan hafalannya untuk MTQ/STQ di tahun-tahun yang akan datang. Ungkapnya kepada Humas Kemenag Bantaeng. (Jum'at, 22/2/19). (mhd)
Memang tidak sebanyak cabang pada Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ), namun STQH kali ini memiliki tantangan tersendiri baik bagi para peserta maupun bagi para panitia dan dewan hakim.
Selain karena jaraknya yang cukup jauh di ketinggian 1.200 meter diatas permukaan laut (mdpl), suhunya pun sedikit agak ekstrim bagi mereka yang terbiasa dengan suhu dan cuaca yang relatif panas di kota atau di dataran rendah.
Namun semua itu bukanlah menjadi penghalang bagi para peserta dan para panitia serta dewan hakim untuk mensukseskan event tahunan ini semaksimal mungkin.
Sejumlah peserta dihari kedua ini telah memberikan penampilan terbaiknya pada babak penyisihan.
Di cabang Hifdzil Qur'an 1 juz golongan anak-anak yang juga tengah memasuki babak penyisihan ini tampak salah seorang peserta merupakan peserta termuda.
Dengan didampingi sang ayah, Musabaq Diman Qais bin Basri Nuhung (8 tahun) yang masih duduk dikelas 2 Sekolah Dasar
juga telah memberikan penampilan terbaiknya dihadapan para penanya atau dewan hakim
Menurut sang ayah, Musabaq Diman Qais yang merupakan utusan dari Kecamatan Bissappu ini kerap mengikuti lomba Tahfidzul Qur'an seperti ini dan selalu menjadi peserta termuda.
Dan menurut Penyuluh Non PNS Kemenag Bantaeng ini, anaknya sebenarnya sudah khatam 3 juz, namun karena cabang yang ada hanya 1 juz, 5 juz, 10 juz, 20 juz dan 30 juz, maka untuk sementara Qais masih ikut di golongan 1 juz, sambil menunggu perkembangan hafalannya untuk MTQ/STQ di tahun-tahun yang akan datang. Ungkapnya kepada Humas Kemenag Bantaeng. (Jum'at, 22/2/19). (mhd)