Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - KUA Kecamatan Pa'jukukang, bekerjasama dengan PCNU Kab. Bantaeng, menggelar kegiatan Tausiyah Kebangsaan, bertempat di Masjid Besar Babus Sa'adah Lumpangang, Kec. Pa'jukukang. (Ahad, 14/4/19).
Kegiatan tersebut menghadirkan Penceramah Nasional, Dr. KH. Nasrullah Afandi, Lc, MA, Wakil Rois Syurya PWNU Jawa Tengah.
Turut hadir Kasat Bimas Polres Bantaeng, Bawaslu Bantaeng, Kepala Desa Lumpangang, para penyuluh Agama se Kec. Pa'jukukang dan Gantarangkeke, Ketua FKUB Bantaeng, Ketua dan Pengurus Muslimat NU Bantaeng, Ketua dan Pengurus GP Ansor NU Bantaeng, Pengurus dan anggota IPS Pagar Nusa Bantaeng, Pengurus lembaga-lembaga PCNU Bantaeng, dan jamaah Nahdlyiyyin Kec. Pa'jukukang.
Kepala Kua Kec. Pa'jukukang, Drs. M. Anwar Tabrani, MM dalam sambutannya, mengharapkan, kiranya ummat Islam yang hadir, untuk kembali membumikan nilai-nilai kedamaian, kelembuta dan keindahan ajaran Islam.
"Kita sudah terlalu lama membuang nilai-nilai kedamaian, kesejukan dan keindahan Islam ini, gara-gara terjebak suasana politik. Lihatlah, begitu gampangnya kita mencaci maki pemimpin negeri kita sendiri, menghina ulama-ulama, dan saling menghujat. Hal ini akan merusak sendi-sendi silaturrahim dalam tubuh ummat Islam. Mari kita hentikan semua hal tersebut", tutur Anwar Tabrani yamg belum cukup sebulan dilantik sebagai Ka KUA Pa'jukukang ini.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua PCNU Bantaeng H. Ahmad Jailani, S. Ag, MA yang juga Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kemenag Bantang
"Kita wajib kembali mengingat bahwa, ajaran agama Islam ini bisa sampai ke kampung kita ini, karena para ulama-ulama kita dahulu berdakwah dengan tetap mengedepankan kesantunan akhlakul karimah dalam berdakwah. Kini kita saksikan, sebagian juru dakwah kita yang tersebar di medsos lewat youtube dan lain-lain, dengan mudahnya berujar dengan kasar, dengan ujaran-ujaran kebencian. Kita terkadang terenyuh menyaksikan hal itu. Kita juga kadang bertanya, contoh darimana gaya dakwah yang seperti itu". Tutur H Ahmad Jailani.
Ketua PCNU Bantaeng berharap, agar jamaah dan jam'iyah NU untuk tidak mudah tergoda dan mengikuti ceramah-ceramah di medsos. Tetaplah mengikuti cara-cara yang diajarkan oleh Ulama-ulama NU, pungkasnya.
Sementara itu, mengawali tausiyahnya Dr, KH Nasrullah, Lc, MA, meminta jamaah untuk memahami arti Pancasila sebagai dasar pemersatu bangsa yang besar ini.
Alumnus salah satu perguruan tinggi ternama di Maroko ini juga sempat membandingkan kehidupan beragama di Indonesia dengan negara-negara di Timur Tengah.
"Kita hampir tak bisa menemukan suasana pengajian yang begitu ramai seperti ini di timur tengah. Hanya ada di Indonesia yang penuh kedamaian" ungkapnya.
Beliau juga menitipkan pesan kepada generasi muda Islam umumnya, dan generasi muda NU khususnya, untuk terus bertekad mempertahankan NKRI.
"Negara kita ini adalah warisan para ulama yg berjuang untuk nemerdekakan dan mempersatukan negara ini. Jangan biarkan kelompok-kelompok yang baru hadir, untuk mencabik cabik keutuhan NKRI. Bagi NU, NKRI adalah harga mati". Tegasnya.