Mengawali tausiyahnya, Sopyan tak lupa mengingatkan jemaah bahwa 2 hari lagi kita bangsa Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi yaitu tetapnya hari rabu tanggal 17 April 2019.
"Sampai dengan detik ini di media sosial kita mendapati banyak pesan tentang "hati -hati serangan fajar". Serangan fajar adalah istilah yang dipakai bagi sebagian kalangan yang menggunakan cara-cara mencari dukungan dari masyarakat pemilih". Tutur Sopyan
"Entah benar atah tidak dengan isu tersebut, namun sebagai orang yang beriman hendaklah kita tidak terpengaruh pada kegiatan yang mengganggu keikhlasan dalam beramal tersebut". Ujarnya
"Suatu waktu Rasulullah SAW, didatangi sesosok manusia dan bertanya kepadanya tentang 3 masalah. setelah Nabi SAW ditanya tentang iman dan Islam beliau ditanya;
... فاخبرنى عن الاحسان قل ان تعبد اللّٰه كانك تراه فإن لم تكن تراه فإنه يرك
Sampaikanlah kepadaku apa itu Ihsan, Rasulullah SAW menjawab engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya., jika engkau tidak mampu maka yakinlah Allah melihatmu". Ungkapnya.
"Dari sini dapat dimaknai bahwa jika kita ingin menjadi terbaik maka hendaklah kita harus selalu merasa diawasi. dan jika ini kita lakukan dan kita jadikan Allah sebagai sebaik-baik pengawas maka dalam berpikir dan bertindak kita akan selalu melakukannya dengan baik". Jelasnya
Pada akhirnya menurut Sopyan akan nampak 3 ciri dalam kehidupan kita yaitu:
- Selalu berusaha menjadi yang terbaik dalam beribadah.
- Selalu berusaha melakukan yang terbaik buat diri sendiri. dan
- Selalu berusaha menjadi yang terbaik bagi orang lain dan sesama makhluk. (mhd)