Mina, (Inmas Bantaeng) - Rangkaian puncak haji saat ini masih berlangsung di tanah suci Mekkah, Arab Saudi. Setelah melakukan wukuf di Arafah dan menginap di Muzdalifah, jemaah haji kini bergerak ke Mina untuk melempar jumrah di Jamarat.
Ritual ini wajib dilakukan setelah wukuf di Arafah. Jemaah melontar kerikil ke arah 3 tugu, masing-masing 7 kali selama 3 hari berturut-turut.
Melempar atau melontar jumrah adalah salah satu wajib haji yang meneladani Nabi Ibrahim melawan godaan setan yang memiliki makna melawan godaan setan dan nafsu dari dalam diri.
"Sampai Ahad dini hari, seluruh jemaah haji selesai bergerak menuju Muzdalifah untuk melaksanakan proses ibadah haji yakni mabit dan mengumpulkan batu kerikil. Setelah berdiam sebentar, kemudian pada pukul 02.00 waktu Arab Saudi (WAS), jemaah diberangkatkan menuju Mina untuk melaksanakan prosesi haji lainnya yakni melempar Jumrah di jamarat". Demikian dilaporkan Ketua Kloter 22 UPG Amiruddin, S PdI melalui WhatsApp kepada Humas Kantor Kemenag Bantaeng. (Ahad dini hari, 12 Agustus 2019/11 Dzulhijjah 1440 H).
Di Mina, jemaah haji ini menempati tenda yang telah disediakan dan kemudian berjalan kaki menuju Jamarat untuk melakukan lempar jumrah Aqabah pada hari Ied dan selama hari tasyrik.
Tampak kebahagian diselimuti rasa haru dan bangga terpancar di wajah para jemaah, karena saat ini mereka telah berhak menyandang gelar haji, dan para haji baru ini pun telah melepas ihramnya dan langsung mengenakan atribut-atribut haji seperti sorban dan songkok haji atau orang Bantaeng kenal dengan nama cipo-cipo.
Selamat buat para jemaah dengan gelar haji barunya, namun perjalanan belum selesai, masih ada beberapa ritual haji lainnya yang harus dilewati di Mekkah untuk kemudian bergesar ke Medinah untuk melaksanakan ibadah arbain dan ziarah ke tempat-tempat yang merupakan bagian dari perjalanan perjuangan Rasulullah Muhammad SAW. (mhd)