Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Pertama kali di Indonesia, sebanyak 1.048 Penyuluh KB dan Petugas Lapangan KB berkumpul guna mengikuti Jambore PKB/PLKB
Jambore PKB/PLKB Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019 yang kemudian berhasil tercatat di MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai Jambore PKB/PLKB dengan peserta terbanyak di Indonesia ini dipusatkan di Kab. Bantaeng bertempat di Lapangan Pantai Seruni.
Jambore yang mengusung tema "Menuju PKB /PLKB yang Profesional, Tangguh dan Berkarakter dalam Mensukseskan Program KKBK di Era Industri 4.0", tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan Penyuluhan KB kepada peserta terbanyak yakni 1.048 penyuluh dan 10.480 peserta di 8 kecamatan 64 desa/kelurahan dengan urutan rekor ke-9217.
Jambore PKB/PLKB yang akan berlangsung selama 4 hari sejak tanggal 10 sampai dengan 13 Oktober 2019 ini diresmikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan Prof. Dr. Ir. H.M. Nurdin Abdullah, M.Agr dengan melaksanakan berbagai rangkaian kegiatan, diantaranya kegiatan penyuluhan, seminar, pentas seni dan outbound.
Dalam sambutannya, Gubernur Sulawesi Selatan, H.M. Nurdin Abdullah sebelum membuka Jambore secara resmi mengatakan bahwa yang terpenting dari kegiatan ini adalah bukan tentang berapa jumlah anak yang harus dimiliki, tetapi lebih kepada bagaimana melahirkan anak anak yang lebih berkualitas dengan gizi yang lebih baik.
"Saya harap anak-anak kita, generasi baru ini akan menjadi generasi yang kuat, yang unggul dan menjadi agen perubahan. Satu yang harus menjadi perhatian juga yakni tantangan kita ke depan adalah menurunkan angka stunting pada anak. Maka dari itu orang tua harus betul-betul memperhatikan kebutuhan gizi anak khususnya pada usia seribu hari pertama", imbau Gubernur.
Sementara itu, Bupati Bantaeng, H. Ilham Azikin mengatakan "Ini Merupakan suatu kehormatan bagi Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bantaeng, atas penunjukan Kabupaten Bantaeng sebagai tempat berkumpulnya para pejuang lini depan Keluarga Berencana dalam acara yang begitu meriah ini, yaitu Jambore PKB/PLKB Tingkat Prov. Sulsel Tahun 2019", ujarnya.
Bupati juga melaporkan perkembangan program KKBPK di Kab. Bantaeng beberapa tahun terakhir dimana sejak tahun 2012 telah dibangun masing-masing satu Balai Penyuluhan KB di 8 Kecamatan dan dilengkapi sarana penyuluhan serta penggerakan program KKBPK. Sementara melalui dana DAK Non Fisik telah dibiayai kegiatan-kegiatan penyuluhan, pertemuan, penggerakan dan pengolahan data. Dua tahun terakhir juga telah dikembangkan Kampung KB dan Pembinaan Ketahanan Keluarga.
Sementra itu, Kepala BKKBN Pusat, dr. Hasto Wardoyo menghaturkan apresiasi kepada seluruh penyuluh KB yang hadir pada kesempatan itu. "Kami akan menyusun grand design pembangunan kependudukan. Kami mendapat amanat dari Bappenas, untuk membuat Indeks Pembangunan Keluarga, yang akan menjadi satu-satunya di Indonesia. Tahun ini akan kita buat dan akan diluncurkan sekaligus dilaksanakan tahun depan. Ini tentu dapat kita lakukan bersama-sama saling bahu-membahu antara pusat, provinsi dan kabupaten", ujarnya.
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Direktur Bina Lini Lapangan BKKBN Pusat, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Rini Riantika Djohari, Ketua TP. PKK Bantaeng, Hj. Sri Dewi Yanti, Ketua GOW Bantaeng, Hj. Rahma Arsyad, Ketua DPP IPeKB Indonesia, Para Kepala Perangkat Daerah Pengendalian Kependudukan dan KB Kabupaten/Kota se-Sulawesi Selatan, para Kepala SKPD, Camat/Lurah lingkup Pemerintah Kab. Bantaeng.
Sementara itu Kepala Kantor Kemenag Bantaeng dalam kesempatan ini diwakili oleh Kepala Seksi Bimas Islam yang juga sekaligus Plt Kasi Pendidikan Madrasah Drs. H. M. Ribi, MM. (mhd).