Bantaeng, (Inmas Bantaeng) - Bertempat di Gedung PGRI Kab. Bantaeng, PGRI Cabang Khusus Kementerian Agama Kab. Bantaeng menggelar Konferensi Cabang untuk memilih Kepengurusan masa bakti 2020-2025, sekaligus untuk pertanggung jawaban pengurus masa bakti 2019-2024. (Rabu, 25/2/2020).
Pembukaan Konfercab diikuti oleh segenap jajaran pengurus Cabang Khusus Kemenag Bantaeng dan jajaran Pengurus Ranting dibawah naungan Cabang Khusus Kemenaga Bantaeng yang berjumlah 8 Ranting.
Hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng membuka secara resmi Konferensi PGRI Cabang Khusus Kementerian Agama Kab. Bantaeng sekaligus memberikan sambutan dan arahan.
Turut hadir Ketua PGRI Kab. Bantaeng yang diwakili oleh Ketua Bidang Informasi dan komunikasi PGRI Kabupaten Bantaeng Muh. Yusuf, S.Pd, M.Pd serta jajaran Pengawas Madrasah lingkup Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng.
Konferensi PGRI Cabang Khusus Kemenag Bantaeng demgan tema: "Mewujudkan PGRI Sebagai organisasi Profesi Yang Terlindungi dan Tercerahkan Dalam Meningkatkan Pendidikan Pada Era Digitalisasi 4.0". ini diikuti sebanyak 64 peserta yang mengantongi hak suara, terdiri dari 24 Pengurus Cabang dan 40 orang pengurus ranting (masing-masing Ranting mengutus 5 orang pengurus) yang terdiri dari :
1. Ranting Bantaeng Barat
2. Ranting Bantaeng Tengah
3. Ranting Bantaeng Timur
4. Ranting MIN
5. Ranting MTsN
6. Ranting MAN
7. Ranting MIS Tompobulu
8. MTs/MA Tompobulu.
Ketua PGRI Cabang Khusus Kemenag Bantaeng masa bhakti 2014-2019 Muh. Arif Phieter dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-setingginya kepada bapak Kepala Kantor Kemenag Bantaeng yang telah menyempatkan waktu untuk menghadiri Pembukaan Konfercab krdua ini di tengah kesibukan-kesibukan beliau yang sangat padat.
Ucapan yang sama pula disampaikan kepada Ketua PGRI Kab. Bantaeng serta seluruh anggota PGRI yang hadir
Lebih lanjut Arif menuturkan pengalamannya dalam memimpin dan menbesarkan organisasi prosesi guru ini selama 5 tahun dengan segala suka dan dukanya.
Arif mengakui bahwa urat nadi dari sebuah organisasi termasuk PGRI adalah iuran, karena segala sesuatu yang akan kita laksanakan tidak terlepas dari persolan anggaran. Akunya.
"Untuk itu terima kasih kepada segenap anggota yang telah dengan ikhlas menyumbangkan sebagian rezekynya untuk membesarkan organisasi PGRI ini sayang mengucapkan banyak terima kasih". Imbuhnya.
Akhirnya Ketua PGRI Cabang Khusus Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng yang sehari-harinya bertugas pada MTsN Bantaeng ini menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-sebesarnya kepada segenap jajaran pengurus dan anggota PGRI Cabang Khusus Kemenag Bantaeng jika selama dalam kepemimpinannya ada hal-hal yang tidak berkenan.
Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng dalam sambutan dan arahannya mengungkapkan rasa bahagia berada ditengah-tengah para guru dalam acara Konfercab PGRI Cabang Khusus Kemenag ini.
Dirinya mengaku selalu bersemangat jika menghadiri kegiatan-kegiatan PGRI karena mantan Ka TU Kemenag Kab. Wajo ini dulunya adalah seorang guru
Sejak tahun 2000, saya sudah menjadi Pengurus PGRI, mengajar sejak tahun 93 di MTsN Model Makassar sambil kuliah. Sebagai guru Komputer, kemudian terangkat tahun 1997." Tuturnya.
Terkai pengalaman berorganisasi, Kakan Kemenag menceritakan terhitung setidaknya ada 13 organisasi yang tengah di gelutinya, dan semuanya tercatat sebagai pengurus inti
Namun dari semua organisasi yang dimasuki tersebut, Kakan Kemenag mengaku yang paling mudah diurus adalah organisasi PGRI ini.
Kakan Kemenag Bantaeng yang merupakan Wakil Ketua NU Provinsi Sulawesi Selatan dan juga Ketua Forum Kakan Kemenag Se Sulsel ini punya prinsip "Berfikir dan bekerja bukan sekedar mengerjakan sesuatu tapi dirunut dalam hati untuk kemudian dilaksanakan dengan penuh ikhlas"
Lebih lanjut Doktor di bidang Manajemen Pendidikan Islam ini menuturkan mengenai apa arti guru yang sebenarnya.
Guru berasal dari bahasa sansekerta yang yang mempunyai 2 makna.
Makna pertama : Gu- Ru artinya gelap-cerah yang bermakna bahwa seorang guru itu mampu merubah gelap menjadi Cerah.
Tugas kita salah bagaimana merubah hu menjadi ru
Sedang makna yang kedua menurut Kakan Kemenag adalah Guru yang bermakna : berat, artinya merubah Gu (gelap) menjadi ru (Cerah) adalah merupakan sebuah pekerjaan yang berat,
"Apalagi dengan kondisi sekarang di Era Digitalisasi 4.0 atau era Revolusi Induatri
Dulu kita menggunakan tenaga, sekarang semua serba digital ". Imbuhnya.
Ditambahkannya bahwa PGRI adalah suatu organisasi yang luar biasa dan sebagai sebuah organisasi yang luar biasa maka untuk membangun dan mengembangkannya diperlukan networking atau jaringan yang kuat dan kokoh, dan untuk membangun networking tersebut tentunya tidak akan mudah jika semua anggota tidak bersatu.
Dan kepada calon pengurus baru yang akan memimpin PGRI Cabang khusus Kemenag Bantaeng 5 tahun kedepan Kakan Kemenag berpesan
Yang pertama, kerjakan sesuatu sebelum kita diperintahkan maka niscaya kita akan selangkah lebih maju.
Yang kedua adalah Semakin kita berorganisasi maka Insya allah maka akan semakin terlatih kita untuk menghadapi tekanan-tekanan baik
Dan yang ketiga adalah Jangan pernah menghindari masalah karena semakin banyak masalah yang kita hadapi maka semakin kuat kita menghadapi masalah-masalah tersebut
Akhirnya Kakan Kemenag mengucapkan selamat memilih pemimpin baru untuk masa bhakti tahun 2020-2025 semoga PGRI Cabang Khusus Kemenag Bantaeng semakin jaya kedepan dan semakin mampu membawa aspirasi dan mengakomodir kepentingan-kepentingan para guru. (mhd)