Buka Diklat Model-Model Pembelajaran, Dr. H. Muhammad Yunus Tekankan Pedidikan Karakter


Bantaeng, (Humas Bantaeng) - Jajaran Kementerian Agama Kab. Bantaeng patut bersyukur dan berterima kasih, karena Balai Diklat Keagamaan (BDK) Makassar kembali menyambangi Kementerian Agama Kab. Bantaeng guna memberikan Diklat di Wilayah Kerja (DDWK).

Baru saja Diklat Teknis Manajemen Perpustakaan  di Wilayah Kerja bagi Pustakawan Madrasah ditutup 3 hari yang lalu setelah berlangsung selama kurang lebih sepekan di Hotel Ahriani Bantaeng, pagi ini (Jum'at, 25 September 2020), BDK Makassar kembali membuka Diklat di wilayah kerja Pendidikan dan Pelatihan Teknis Substantif Model-model Pembelajaran di Wilayah kerja (DDWK) Kementerian Agama Kab. Bantaeng yang diikuti sebanyak 40 orang guru madrasah mulai tingkat RA hingga MA 

Pendidikan dan Pelatihan Teknis Substantif Model-model Pembelajaran di Wilayah kerja (DDWK) Kementerian Agama Kab. Bantaeng ini dibuka secara resmi oleh Kakan Kemenag Bantaeng Dr. H. Muhammad Yunus, M.Ag, didampingi Kasubbag TU Kemenag Bantaeng H. Muhammad Tahir, S.Ag, MM dan Kepala Seksi Diklat Tenaga Administrasi BDK Makassar Drs. Ilham, M.Si.

Dalam sambutannya, Kakan Kemenag Bantaeng tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada Balai Diklat Keagamaan Makassar yang kembali menggelar DDWK di lingkungan Kementerian Agama Kab. Bantaeng.

Kakan Kemenag juga menyampaikan selamat kepada para peserta dan berharap para peserta dapat mengikuti diklat dengan baik

Terkait dengan Diklat Teknis substantif Model-model Pembelajaran bagi guru madrasah ini, Kakan Kemenag Dr. Muhammad Yunus yang juga dosen S2 pada sebuah perguruan tinggi di Makassar memberikan sharing knowledge kepada para peserta.

Mantan guru dan Kepala Madrasah di hampir semua jenjang pendidikan ini mengatakan bahwa sebagai guru kita memiliki tantangan yang sangat luar biasa apalagi di masa Pandemi seperti ini.

"Tantangan dunia pendidikan yang menjadi tugas pokok sekaligus menjadi cita-cita luhur bangsa kita adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang memiliki karakter yang baik". imbuhnya.

Untuk itu lanjut Doktor di Bidang Manajemen Pendidikan Islam ini pembangunan karakter menjadi bahagian penting pada proses pendidikan kita, .

"Ada dua hal yang sangat penting dalam proses pendidikan yaitu: Transfer knowledge (Ilmu Pengetahuan) & transfer value (nilai)". Lanjutnya

"Transfer Ilmu pengetahuan tidak akan bernilai jika tidak membentuk karakter dan nilai-nilai positif kepada anak didik kita". Tandasnya.

Mengakhiri sambutan dan arahannya, Kakan Kemenag menyampaikan pepatah kepada para peserta yang dinukil dari sebuah buku terkenal karangan Stephen R. Covey yang berjudul The 7 Habits of Highly Effective People.

"Taburlah Fikiran cerdas maka tuailah perbuatan"

"Taburlah Perbuatan, maka tuailah kebiasaan"

"Taburlah Kebiasaan, maka Tuailah Karakter".

Demikian Dr. H. Muhammad Yunus mengakhiri arahannya.