(Bantaeng Kemenag) - Pengurus MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kab.Bantaeng hasil Musyawarah Daerah (Musda) ke V, Sabtu, tanggal 5 Desember 2015 yang lalu, telah dilantik/dikukuhkan oleh Bupati Bantaeng H.M. Nurdin Abdullah, Kamis 7 Januari 2016 bertempat di Ruang Pola Kantor Bupati Bantaeng.
Pelantikan dan Taaruf Pengurus MUI Kab. Bantaeng ini juga dihadiri oleh Bendahara MUI Prov. Sulawesi Selatan Drs. H. Burhanuddin Yusuf, M.Ag mewakili Ketua Umum DR (Hc) AGH Sanusi Baco, Lc yang berhalangan hadir. H. Burhanuddin Yusuf dalam sambutannya menyatakan sangat bangga dan senang melihat susunan pengurus MUI Kab. Bantaeng periode 2015-2020 ini karena masih muda-muda katanya, beliau yakin susunan pengurus yang terbentuk ini akan lebih mampu menjawab tantangan peradaban yang semakin maju dan kompleks ditengah-tengah kehidupan beragama.
Lebih lanjut Bendahara Umum MUI Prov Sulsel yang juga Sekretari FKUB Prov Sulsel ini menyampaikan bahwa di Bantaeng ini banyak Kyai-kyai Muda, yang sudah tidak muda lagi, jadi sebaiknya kata muda itu dihilangkan saja. Kalau di tingkat Provinsi kata Bendahara MUI ini istilah Kyai itu sudah mulai dihilangkan dan diganti dengan istilah Anre Gurutta Haji yang disingkat dengan AGH karena Kyai itu kalau di jawa bukan hanya dipakai oleh pemuka agama Islam katanya, tetapi pemuka agama non Islam pun juga dipanggil Kyai, jadi kedepan di Bantaeng Kyai-kyai ini sebaiknya pun berganti gelar Anre Gurutta.
Bupati Bantaeng Prof. Dr. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M.Agr dalam sambutannya dihadapan para pengurus yang baru dilantik menyampaikan programmnya untuk mengirim beberapa pemuka Agama yang tentunya juga dari unsur pengurus MUI, untuk studi banding ke Jepang. Kenapa memilih negara Jepang yang tidak jelas agamanya itu sebagai negara tujuan studi banding, menurut pak Bupati, di Jepang itu tingkat kesadaran masyarakatnya disegala bidang itu sangat tinggi, masa kita negara yang mayoritas beragama Islam ini kalah dengan tingkat kesadaran dan kedisiplinan mereka katanya. Di Jepang itu, meskipun sudah lampu hijau menyala tapi masih ada pejalan kaki yang mau menyeberang di sebra cross, tanpa dikomando, para pengendara mobil tetap tinggal sampai pejalan kaki itu menyeberang semua, di negara kita mana ada katanya, itu adalah salah satu contoh tingkat kesadaran mereka yang perlu kita pelajari dan di adopsi di Bantaeng khususnya.
Di sela-sela sambutannya, bupati Bantaeng tak lupa menyapa para tamu dan undangan yang sempat hadir, diantaranya Bapak Kepala Kantor Kemenag Kab. Bantaeng yang baru kurang lebih 20 hari dilantik ditempat yang sama. Kepada Bapak H. Muh Yunus, selain juga akan diberangkakan ke Jepang bersama dengan beberapa unsur pengurus MUI di tahun ini, beliau juga dijanjikan sebuah mobil dinas yang baru, karena mobil dinas yang lama oleh Bapak H. Anwar Abubakar (pejabat lama) telah dikembalikan ke Bag. Umum. Kalau pejabat yang lama saya kasi mobil, yang baru juga pasti saya kasi dong, dan karena mobil yang lama terlanjur sudah dikembalikan, maka pak kandep yang baru saya kasi mobil yang baru juga, masa pejabat baru saya kasi mobil dinas yang lama, katanya.
Mengakhiri sambutannya, Bupati Bantaeng berharap kepada para pengurus MUI Kab. Bantaeng periode 2015-2020 yang baru saja dilantik dan melakukan taaruf atau perkenalan terhadap sesama anggota dan terhadap masyarakat luas agar senantiasa mejalankan fungsinya sebaik-baiknya dalam memberikan kontrol dan fatwa yang tegas kepada kehidupan beragama di tengah-tengah masyarakat Kab. Bantaeng.
Sebagai bentuk Taaruf ke Masyarakat, berikut ini kami lampirkan Surat Keputusan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan serta Lampirannya tentang Pengukuhan Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kab. Bantaeng Periode 2015-2020 disini.
Sebagai bentuk Taaruf ke Masyarakat, berikut ini kami lampirkan Surat Keputusan Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan serta Lampirannya tentang Pengukuhan Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kab. Bantaeng Periode 2015-2020 disini.