Bantaeng, (Humas Bantaeng) - Pelatihan Modul III Praktik yang Baik dalam Pembelajaran SD/MI
yang telah berlangsung selama 3 hari (9-11/3/2016) di gedung PGRI
Kabupaten Bantaeng telah usai dan terlaksana dengan sukses.
Pelatihan
tersebut difasilitasi oleh 3 orang Fasilitator Nasional (Fasnas), 14
orang Fasilitator Daerah (Fasda) dan diikuti oleh 112 peserta dari 16
SD/MI mitra di Kabupaten Bantaeng dan telah siap menerima donasi buku
bacaan berjenjang (B3) sebanyak 9.600 buku. Dari 16 tingkat SD/MI, sebanyak 4 MI mitra USAID PRIORITAS yang mendapat bantuan Donasi Buku Berjenjang tersebut.
Selama proses pelatihan, peserta dibagi menjadi dua kelas yang terdiri
dari kelas awal (1, 2 & 3) dan kelas tinggi (4, 5 & 6). Kelas
awal difasilitasi oleh 4 orang fasda dengan fokus materi pelatihan yaitu
membaca berimbang dengan tiga strategi yaitu membaca bersama, membaca
terbimbing dan membaca mandiri. Kelas tinggi difasilitasi oleh 10 orang Fasda dengan fokus materi pelatihan yaitu penilaian autentik dan
pendalaman 4 mata pelajaran yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, IPA dan
IPS, (11/3/2016).
Kabid Dikdas Dikpora Kabupaten Bantaeng, Drs. Muhammad Haris, MM saat menutup pelatihan mengatakan, dalam memajukan dunia dan mutu pendidikan di Butta Toa ini, para pendidik harus merubah mindset dan berani keluar dari zona nyaman yang selama ini telah dilakukan. Mari kita bergerak berdasarkan deret ukur dan bukan berdasarkan deret waktu. Mulai dari sekarang belajarkanlah anak didik kita mulai dari yang riel, dalam artian perkenalkan kepada mereka apa yang ada dialam sekitar supaya lebih dipahami setelah itu baru ke yang abstrak dan kesemuanya itu telah diberikan oleh USAID PRIORITAS kepada bapak dan ibu melalui pelatihan modul I dan II. "Tadi pagi saya jalan-jalan ke sekolah tempat bapak ibu praktik mengajar, saya melihat animo anak-anak sangat tinggi dan antusias dalam belajar dengan penggunaan big book dan buku bacaan berjenjang tersebut. Sekarang, tinggal bagaimana bapak ibu memanfaatkan buku itu nantinya di kelas masing-masing," harapnya.
Kabid Dikdas Dikpora Kabupaten Bantaeng, Drs. Muhammad Haris, MM saat menutup pelatihan mengatakan, dalam memajukan dunia dan mutu pendidikan di Butta Toa ini, para pendidik harus merubah mindset dan berani keluar dari zona nyaman yang selama ini telah dilakukan. Mari kita bergerak berdasarkan deret ukur dan bukan berdasarkan deret waktu. Mulai dari sekarang belajarkanlah anak didik kita mulai dari yang riel, dalam artian perkenalkan kepada mereka apa yang ada dialam sekitar supaya lebih dipahami setelah itu baru ke yang abstrak dan kesemuanya itu telah diberikan oleh USAID PRIORITAS kepada bapak dan ibu melalui pelatihan modul I dan II. "Tadi pagi saya jalan-jalan ke sekolah tempat bapak ibu praktik mengajar, saya melihat animo anak-anak sangat tinggi dan antusias dalam belajar dengan penggunaan big book dan buku bacaan berjenjang tersebut. Sekarang, tinggal bagaimana bapak ibu memanfaatkan buku itu nantinya di kelas masing-masing," harapnya.
Sementara itu, DR. Irlidiya, M. Pd selaku Fasilitator Nasional mengatakan, kami sangat
mengharapkan ilmu yang telah didapatkan selama 3 hari dalam pelatihan
modul III ini, betul-betul diimplementasikan di kelas dalam rangka
meningkatkan literasi dan budaya baca anak-anak didik kita. Kami juga
mengharapkan adanya tim monev dari Dikpora Kab. Bantaeng untuk mengawal
penerapan dan penggunaan buku bacaan berjenjang di kelas yang akan
dibagikan pasca penutupan ini.
"Buku bacaan berjenjang ini didonasikan sebanyak 600 buku persekolah
yang terdiri dari 6 jenjang dengan 75 judul, 8 big book, 6 panduan guru
dan lembar kerja siswa (LKS).
Kenapa dikatakan buku berjenjang? Karena
buku ini didesain tidak berdasarkan tingkatan kelas tetapi berdasarkan
tingkat kemampuan baca dan pemahaman siswa," tutup Erni, District
Coordinator Bantaeng.
Kontributor: Sulaiman (Program Asisstant USAID PRIORITAS Kabupaten Bantaeng)
Kontributor: Sulaiman (Program Asisstant USAID PRIORITAS Kabupaten Bantaeng)