Masjid Besar Banyorang yang sedang dalam tahap penyelesaian pembangunan/rehab dengan memanfaatkan dana APBD ini merupakan salah satu alasan Bupati Bantaeng menggelar Nuzulul Qur'an 1437 H / 2016 M di Kec. Tompobulu tahun ini, hal tersebut disampaikan Bupati dalam sambutannya dihadapan para jemaah yang memadati masjid kebanggaan masyarakat Kec. Tompobulu ini. Beliau menyatakan akan merasa sangat sedih apabila menyelesaikan masa jabatannya yang sisa kurang lebih 2 tahun ini dalam keadaan Masjid Besar Banyorang tidak selesai. Untuk itu, dalam kesempatan Nuzulul Qur'an ini, beliau berjanji akan mengalokasikan kembali anggaran untuk memenuhi kebutuhan pengurus demi penyelesaian pembangunan masjid yang akan menjadi ikon dan kebanggaan masyarakat Banyorang Kec. Tompobulu ini nantinya. "Tadi sebelum dimulai acara saya bincang-bincang dengan pengurus, saya tanya butuh berapa lagi kira-kira untuk penyelesaian pembangunan/rehab masjid ini, dengan nada tidak yakin pengurus menjawab sekitar 500 Juta karaeng, karena tidak yakin, saya takut nanti tidak cukup lagi, maka Insya Allah saya tambah menjadi 700 juta, mudah-mudahan dengan tambahan anggaran sebesar itu Pembangunan/rehab Masjid Besar Banyorang ini akan segera rampung." demikian harapan Bupati Nurdin Abdullah.
Disamping itu, Bupati NA juga menaruh perhatian yang sangat serius terhadap kondisi penerangan jalan menuju ke Kec. Tompobulu yang cukup memperihatinkan, apalagi warga suka menaruh material dipinggir jalan menambah rawannya tingkat kecelakaan, untuk itu sebelum masa jabatannya pada periode ke dua ini berakhir, beliau berjanji jalan poros menuju ke Kec. Tompobulu ini sudah terang benderang seperti di Kota. Demikian Bupati Nurdin Abdullah mengakhiri sambutannya
Pada peringatan Nuzulul Qur'an tingkat Kab. Bantaeng kali ini panitia menghadirkan muballigh yang menurut ketua panitia M. Saeruddin (Kabag Kesra Setda Bantaeng) dalam laporannya menyampaikan bahwa pembawa hikmah Nuzulul Qur'an tingkat Kab. Bantaeng kali ini merupakan orang baru namun stok lama, karena beliau pertama kali terangkat menjadi pegawai negeri pada tahun 2005 lalu pada Departemen Agama Kab. Bantaeng, namun 2 tahun kemudian hijrah ke Makassar meninggalkan Kab. Bantaeng.
Adalah Ust Dr. Syamsul Alam, M.Ag, yang bagi sebagian pegawai Kemenag Bantaeng bukan orang asing lagi mengungkapkan bahwa, kedatangan beliau di Bantaeng ini adalah yang kedua sejak Pemerintahan Bupati Nurdin Abdullah dalam kapasitasnya sebagai penceramah, yaitu ketika membawakan tauziyah di Masjid Pantai Marina Bantaeng beberapa tahun yang lalu. Namun kedatangan beliau kali ini tidak sendiri akan tetapi ditemani istri dan anak, nah dalam perjalanan memasuki kota Bantaeng inilah istri beliau mengungkapkan kekagumannya akan indahnya Kota Bantaeng, namun begitu memasuki jalan menuju Kec. Tompobulu ini, kesan sang istri bersama anak beliau sedikit berubah dengan kondisi penerangan jalan yang sangat memperihatinkan, tapi ternyata kondisi ini telah difikirkan dan menjadi perhatian utama BupatiNA pada akhir masa jabatan beliau sebagai mana diungkapkan dalam sambutannya diawal acara tadi.
Dr. Syamsul Alam dalam tauziyahnya pada peringatan Nuzulul Qur'an tingkat Kab. Bantaeng kali ini membahas tentang esensi peringatan Nuzulul Qur'an yang jatuh pada 17 Ramadhan, bahwa Pemerintah Kab. Bantaeng memperingatinya pada malam ke 19 Ramadhan sebagaimana yang kita laksanakan pada malam hari ini adalah bukan sesuatu yang menyalahi ketentuan, karena Peringatan Nuzulul Qur'an bukan perkara syariah melainkan syi'ar. Demikian menurut Dr. Syamsul Alam.
Selengkapnya Hikmah Nuzulul Qur'an oleh Dr. Syamsul Alam dapat disaksikan pada tayangan dibawah ini: