Bantaeng, (Inmas Bantaeng)
- Coffee morning atau istilah lain yang dipakai nantinya menurut Kakan
Kemenag Bantaeng H. Muhammad Yunus, S.Ag, M.Ag sangat perlu untuk
dilaksanakan setiap seminggu sekali usai apel pagi, selain untuk lebih
mempererat dan lebih memperkuat silaturrahmi antar pejabat lingkup
Kemenag Bantaeng, juga untuk mencari dan menemukan solusi yang tepat
atas semua permasalahan atau persoalan-persoalan yang terjadi di setiap
seksi dan segenap jajarannya, sehingga pada saat Rapat Koordinasi
Lingkup Kantor Kemenag Bantaeng setiap sekali dalam sebulan dapat lebih
terkomunikasi secara terarah dan terstruktur ke semua satker peserta
Rakor yang merupakan leading sektor dari Seksi-seksi yang bersangkutan.
Lebih jauh Kakan Kemenag Bantaeng yang didampingi secara lengkap oleh seluruh Kepala-Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian serta Kepala Penyelenggara di lingkungan Kantor Kemenag Bantaeng menyampaikan kepada seluruh peserta Rakor yang dihadiri oleh Kepala-Kepala KUA, Kepala-Kepala Madrasah baik Negeri maupun Swasta, Unsur Pengawas Madrasah dan Sekolah serta Perwakilan dari Kelompok Kerja Penyuluh dan Penghulu agar hendaknya memperhatikan masalah Kehadiran di Sekolah atau di KUA. "Jangan hanya karena memburu batas waktu check clock sehingga cepat-cepat ke Kantor, tapi selesai Check clock langsung pulang lagi dengan berbagai alasan, antar istrilah, antar anaklah dan lain sebagainya. Tetapi sebaiknya jika memang harus dan mendesak, hendaknya agar disampaikanlah ke atasannya bagi staf atau pelaksana, atau ke stafnya bagi Kepala KUA atau gurur-gurunya bagi Kepala Madrasah dan jika sudah selesai urusannya maka cepat-cepatlah untuk kembali ke Kantor atau Madrasah sehingga tidak mengganggu aktivitas dan pelayanan kepada Masyarakat ". Harap Kepala Kantor
Dan yang sangat disayangkan menurut Kakan Kemenag adalah munculnya sebuah stigma dengan adanya sistem rekam kehadiran secara elektronik atau check clock ini, bahwa sejak adanya sistem check clock atau pinger print ini para staf atau para guru lebih takut pada check clock ketimbang kepada Tuhannya. "Saya takut jangan sampai Pinger Print itu akan menjadi Saksi di hari kemudian, bahwa dia pencetji saya setiap pagi tapi habis itu terus pergi atau pulang lagi" Gurau Kepala Kantor yang disambut tawa oleh para peserta Rakor.
Berikut sepotong rekamannya:
Lebih jauh Kakan Kemenag Bantaeng yang didampingi secara lengkap oleh seluruh Kepala-Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian serta Kepala Penyelenggara di lingkungan Kantor Kemenag Bantaeng menyampaikan kepada seluruh peserta Rakor yang dihadiri oleh Kepala-Kepala KUA, Kepala-Kepala Madrasah baik Negeri maupun Swasta, Unsur Pengawas Madrasah dan Sekolah serta Perwakilan dari Kelompok Kerja Penyuluh dan Penghulu agar hendaknya memperhatikan masalah Kehadiran di Sekolah atau di KUA. "Jangan hanya karena memburu batas waktu check clock sehingga cepat-cepat ke Kantor, tapi selesai Check clock langsung pulang lagi dengan berbagai alasan, antar istrilah, antar anaklah dan lain sebagainya. Tetapi sebaiknya jika memang harus dan mendesak, hendaknya agar disampaikanlah ke atasannya bagi staf atau pelaksana, atau ke stafnya bagi Kepala KUA atau gurur-gurunya bagi Kepala Madrasah dan jika sudah selesai urusannya maka cepat-cepatlah untuk kembali ke Kantor atau Madrasah sehingga tidak mengganggu aktivitas dan pelayanan kepada Masyarakat ". Harap Kepala Kantor
Dan yang sangat disayangkan menurut Kakan Kemenag adalah munculnya sebuah stigma dengan adanya sistem rekam kehadiran secara elektronik atau check clock ini, bahwa sejak adanya sistem check clock atau pinger print ini para staf atau para guru lebih takut pada check clock ketimbang kepada Tuhannya. "Saya takut jangan sampai Pinger Print itu akan menjadi Saksi di hari kemudian, bahwa dia pencetji saya setiap pagi tapi habis itu terus pergi atau pulang lagi" Gurau Kepala Kantor yang disambut tawa oleh para peserta Rakor.
Berikut sepotong rekamannya: