Kasubag TU Kantor Kemenag Bantaeng Hadiri Penutupan TMMD Angkatan Ke 100

Bantaeng, (26/10) - Kegiatan TMMD (Tentara Manunggal Membangun Desa) angkatan ke 100 tahun 2017 tingkat Kab. Bantaeng yang dilaksanakan secara serentak di 52 titik Kabupaten/Kota, resmi ditutup hari ini oleh Danrem 141/Toddopuli Kolonel Kav Drs Yotanabey A.M., M.Def.,S.T, di lapangan Dampang Kecamatan Gantarangkeke, Kabupaten Bantaeng, Kamis (26/10/2017), setelah berlangsung selama sebulan lamanya, sejak dibuka pada tanggal 27 September 2017.

Penutupan TMMD tingkat Kab. Bantaeng ini dihadiri oleh Bupati Bantaeng Prof. Dr. Ir. HM Nurdin Abdullah, M.Agr, bersama sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemkab Bantaeng. Dalam kesempatan itu, Kasubag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng bapak H. Muhammad Ahmad Jailani, S.Ag, MA juga berkesempatan hadir mewakili Kepala Kantor

Danrem 141/Toddopuli dalam sambutannya mengungkapkan, bahwa Litbang Kompas pada Oktober 2018 merilis hasil survei yang menunjukkan bahwa TNI menempati posisi tertinggi sebagai institusi dengan citra paling baik.

"Pada hasil survei tersebut, tingkat kepercayaan publik kepada TNI mencapai 94%, atau mengalami peningkatan sebanyak 3% dari survei sebelumnya pada Januari 2015 sebesar 91,2%,"Tuturnya.

Tingginya kepercayaan rakyat ke TNI mengindikasikan, kata Danrem, bahwa kedekatan kemanunggalan TNI dan rakyat semakin baik.

Yotanabey mengatakan bahwa melalui program TMMD, juga membangun dan membangkitkan kembali nilai-nilai kebersamaan dan gotongroyong guna membantu percepatan program pemerintah dalam upaya peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama di pedesaan.

Hal ini sejalan dengan tema TMMD, yakni "Percepatan Pembangunan, Meningkatkan Kemandirian Pangan dan Kesejhtraan Masyarakat".

Untuk lebih merekatkan kemanunggalan TNI dan Rakyat serta mempererat hubungan silaturahmi dan kekeluargaan antara TNI dan Rakyat, maka Satgas TMMD ke-100 wajib tidur dirumah masyarakat dan makan bersama masyarakat dengan memanfaatkan ULP Prajurit yang diberikan oleh Komando Atas.

Hal tersebut membuktikan, kata Danrem 141/Tp bahwa TNI dan Rakyat memang tidak terpisahkan. "Roh TNI adalah rakyat karena sejarah menunjukkan bahwa TNI lahir dari rakyat dan berjuang bersama rakyat dalam merebut kemerdekaan," tegasnya.