Ketika NU dan Muhammadiyah Dipersatukan Di Pelaminan

Bantaeng, (24/10) - Pesta Perkawinan putra Kepala Madrasah Aliyah Ma'arif Panaikang (HM Ribi) dengan cucu mantan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel yang juga pendiri Universitas Muhammadiyah Makassar (Alm. KH Djamaluddin Amin) yang digelar hari ini (Selasa, 24/10) adalah merupakan sebuah realitas kehidupan sosial keagamaan yang telah menyatukan dua komunitas terbesar dengan segudang perbedaan-perbedaan didalamnya.

Perkawinan tersebut diatas sekaligus merobohkan pandangan bahwa dua kominitas sosial agama terbesar di masyarakat yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama bagaikan air dengan minyak tak dapat disatukan.

Fenomena diatas justru sering terjadi dan menjadi pemandangan yang biasa di tengah masyarakat Bantaeng pada khususnya, seakan mereka lupa dengan pertentangan dan perdebatan-perdebatan yang sering muncul yang sifatnya Khilafiah diantara mereka.

Dan bagi kedua calon mempelai yang terlahir dari keluarga dengan latar belakang pandangan keagamaan yang relatif berbeda ini tentunya kemudian akan saling menyesuaikan atau beradaptasi satu sama lain ataukah salah satu dari keduanya harus melebur dan mencair mengikuti pasangannya.?