Pantau Ujian Akhir MDTA 2018, Kakan Kemenag Apresiasi Salah Satu Lembaga MDTA Tertua Di Bantaeng

Bantaeng, (9/4) - Bertepatan dengan pelaksanaan UNBK tingkat Madrasah Aliyah dan USBN tingkat Madrasah Tsanawiyah tahun 2018, para santri Madrasah Diniyah Takmiliyah Awwaliyah (MDTA) juga mengikuti ujian akhir tahun 2018 mulai hari ini Senin, (9/4) hingga Rabu (11/4).

Berdasarkan data pada Seksi PD Pontren Kantor Kemenag Bantaeng, jumlah Madrasah Diniyah Takmiliyah di Kab. Bantaeng saat ini adalah sebanyak 17 lembaga yang terdiri dari 14 Lembaga tingkat MDTA dan 3 Lembaga tingkat MDTW (wustho).

Di hari pertama ujian akhir dengan mata ujian Aqidah dan akhlak tingkat MDTA ini, Kakan Kemenag Bantaeng bersama tim juga berkesempatan menyambangi salah satu lembaga penyelenggara ujian akhir MDTA yang bernama MDTA Guppi Jatia pimpinan H. Muh. Jafar, S.Pd.I yang terletak di Jatia Kel Lembang Gantarangkeke. Kec. Tompobulu yang tak jauh dari kompleks MAN, MTsN dan MIN Bantaeng.

Di MDTA ini terdapat 40 orang peserta ujian yang berasal dari 3 MDTA yakni dari Yafqah Tombolo sebanyak 19 orang, dari Khairul ummah sebanyak 7 orang dan dari Guppi Jatia sendiri sebanyak 14 orang santri.

H. Muh. Jafar, S.Pd.I yang merupakan pensiunan guru PAI pada SD Inpres Jatia (sejak 2016) merintis MDTA Guppi Jatia ini sejak tahun 1984.

Jumlah santri yang belajar di MDTA Guppi Jatia ini saat ini berjumlah kurang lebih 70 orang, namun yang sangat aktif menurut Hairani, S.PdI, salah seorang pengajar, adalah kurang lebih sebanyak 50 orang dengan total pengajar sebanyak 7 orang.


"Belajarnya mulai senin sampai sabtu jam 1 siang sampai ashar pak, jadi sebelum pulang shalat ashar dulu". Kata Rani menjelaskan.

"Yang mengajar, semua ada 7 orang,  tapi tidak ada orang lain pak, kepala sekolahnya Bapak dan gurunya adalah anak-anaknya sendiri bersama mantu, karena anaknya 4 dan menantunya 3 semuanya adalah guru, ditambah lagi mama juga kadang membantu". tambahnya.

Madrasah diniyah yang telah banyak melahirkan orang-orang berprestasi dibidang sosial keagamaan dari Kampung Jatia dan sekitarnya ini memang sangat menyatu dengan keluarga H. Jafar, bahkan ruang belajarnya pun kini dipindahkan menempati ruang kelas barunya yang cukup luas tepat disisi belakang rumahnya.

Kakan Kemenag H. Muhammad Yunus sangat mengapresiasi semangat dari bapak H. Muh. Jafar sekeluarga dalam menghidupkan dan mengembangkan lembaga Diniyah Takmiliyah di Kab. Bantaeng ini hingga rela berbagi ruangan dengan para anak santrinya ini.

Anak-anak dan mantu beliau juga lahir dari diniyah tertua ini yang salah satunya adalah merupakan unsur pembina pada salah satu Pondok Pesantren terbesar di Kab. Bantaeng, yaitu H. Muhajir, yang baru-baru ini juga turut mendampingi kafilah MTQ Kab. Bantaeng di Luwu Timur sebagai pelatih.