Musywil I PGMI Sulsel, Ketua DPD PGMI Boyong 60 Guru Madrasah Bantaeng


Makassar, (Inmas Bantaeng) - Bertempat di Hotel Grand Asia jl. Boulevart Makassar, Seminar Nasional Pendidikan dan Musyawarah Wilayah PGMI (Persatuan Guru Madrasah Indonesia) tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dibuka secara resmi oleh bapak Asisten II Pemprov Sulsel mewakil Gubernur pada Sabtu 24 November 2018.

Seminar Pendidikan yang dirangkaikan dengan Musyawarah Wilayah PGMI Sulsel yang pertama ini berlangsung selama 2 hari (24-25 November 2018) dan diikuti oleh seribuan Guru Madrasah dari seluruh Sulawesi Selatan.

Dalam kesempatan ini, Ketua DPD PGMI Kabupaten Bantaeng Salam, S.Ag.,S.Pd., M.Pd. memboyong sebanyak 60 orang Guru Madrasah Kabupaten Bantaeng guna mengikuti seminar Nasional Pendidikan dan Musywil PGMI dimaksud.






Agenda Musywil dihari pertama (Sabtu 24 Nobember 2018) pasca pembukaan oleh Asisten II, berisi pembahasan dan pemandangan sidang komisi hingga pukul 01.00. dini hari.

Memasuki hari kedua (Ahad 25 November 2018), pembahasan sidang yang dimulai pukul 09.00.wita membahas tentang mekanisme pemilihan dan pemilihan formatur.

Dan setelah melalui proses pemilihan yang panjang dan alot, forum akhirnya menyepakati pemilihan Ketua Umum PGMI yang baru secara aklamasi setelah salah satu calon mengundurkan diri, sehingga disepakati Bapak Dr. H. Kaswad Sartono, M.Ag sebagai Ketua Umum DPW PGMI Sulsel periode 2018-2023 menggantikan Dr. H. Muhammad Qasim, Ketua PGMI Sulsel periode 2012-2018.

Selamat atas terpilihnya bapak Dr. H. Kaswad Sartono sebagai Ketua PGMI Sulsel yang baru, semoga dapat membawa PGMI ke arah yang lebih baik demi menjawab tantangan dalam menciptakan guru-guru Madrasah yang lebih berkualitas.

Keberadaan PGMI ini dibutuhkan pula dalam rangka membela hak-hak guru madrasah, antara lain meningkatkan kesejahteraan guru madrasah dengan mengawal dan menjauhkan pemerintah dari praktek-praktek diskriminatif baik dalam pengangkatan PNS bagi guru-guru honorer di madrasah maupun teralokasikannya dana insentif bagi guru-guru madrasah di daerah baik yang bersumber dari APBN maupun APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota misalnya, karena pada hakikatnya guru madrasah juga mampu berkontribusi terhadap upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dan melalui PGMI ini peningkatan kualitasa guru madrasah juga dapat dilakukan melalui kegiatan seminar pendidikan, pendidikan dan pelatihan bagi guru, diskusi ilmiah, dan sebagainya, yang hasil dari kegiatan tersebut dapat implementasikan dalam proses belajar mengajar di madrasah.

Disinilah arti penting didirikannya PGMI dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang dibarengi dengan adanya peningkatan kesejahteraan guru, hingga guru madrasah menjadi lebih bermartabat yang pada akhirnya tujuan pendidikan nasional dapat terwujud. (slm/mhd)