Langkah tersebut ditempuh H. Muhammad Arfah dalam rangka untuk melakukan pendataan terhadap guru-guru PAI terkait sejauh mana tingkat pengetahuan dan kemampuannya dalam baca tulis Al Qur'an yang sebagian besar merupakan guru Pendidikan Agama Islam di sekolah baik tingkat dasar maupun menengah yang berada dibawah naungan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kab. Bantaeng yang TPG nya dibayarkan melalui DIPA Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng
"Ini semata-mata hanya untuk keperluan data, selanjutnya kami akan membuat program pembinaan, dan ini juga merupakan salah satu model pembinaan, karena pada pemberkasan selanjutnya akan kami lakukan hal yang sama untuk mengetahui apa ada perkembangan atau tidak, terkhusus bagi yang tidak lancar membaca dan menulis Al Qur'an". Ujar Kasi PAIS kepada Humas Kemenag Bantaeng saat ditanya apakah ada sanksi bagi yang masih kurang lancar baca tulis Al Qur'an (Senin, 4 Februari 2019)
"Jumlah guru PAI di Kab. Bantaeng saat ini sebanyak kurang lebih 300 orang, sedang penerima TPG atau tunjangan sertifikasi terdiri dari guru PNS sebanyak 129 orang dan guru Non PNS sebanyak 27 orang, yang dites baca tulis Qur'an hanya penerima TPG". Jelas Muh. Nur Adnan, S.Sos salah seorang staf Seksi PAIS. (mhd)
