FKUB Bantaeng Gelar Dilaog Kebangsaan


Bantaeng, (Humas Bantaeng) -Dengan Mengusung tema "Memperkokoh Persatuan Bangsa, Tebar Kebaikan dalam Keberagaman untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia", FKUB Kab. Bantaeng bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bantaeng dan Polres Bantaeng menggelar Dialog Kebangsaan bertempat di Ruang Pola Kantor Bupati Bantaeng, (Kamis, 3 September 2020).

Hadir sekaligus menjadi Keynote Speaker, Bupati Bantaeng, H. Ilham Azikin secara khusus menjadi keynote speaker pada Dialog Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantaeng kerjasama Polres Bantaeng, FKUB dan PCNU Kab. Bantaeng, di Ruang Pola Kantor Bupati, Kamis Pagi.

Dialog yang dipimpin langsung oleh Ketua FKUB Kab. Bantaeng Drs. M. Asir, M.Si itu juga menghadirkan Ketua Umum PD Muhammadiyah Bantaeng H. M. Amri Pakkanna dan Ketua PCNU Kab. Bantaeng H. Muh Ahmad Jailani, S.Agz MM sebagai narasumber.

Turut hadir Kepala Kantor Kesbang Pol Linmas, Anwar Hamido, Kasat Intel Polres Bantaeng, Saharuddin, para tokoh agama, serta para tokoh masyarakat.

Bupati Bantaeng, yang juga selaku Pembina FKBU Bantaeng, dalam arahannya menghaturkan apresiasi atas inisiasi pelaksanaan kegiatan ini yang tentunya menjadi sesuatu yang penting dan menjadi kebutuhan bagi kita semua di tengah keterbatasan ruang interaksi akibat pandemi Covid-19.

Dirinya menambahkan bahwa terkait dengan pandemi Covid-19 saat ini, sejak 14 Agustus 2020, berkat dukungan seluruh masyarakat, Bantaeng telah masuk dalam zona kuning, yakni daerah dengan resiko rendah dalam penyebaran covid-19.

"Kita membutuhkan kebersamaan para tokih masyarakat dan tokoh agama untuk menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Mengapa Pemerintah selalu menghinbau agar aktivitas keagamaan senantiasa mematuhi protokol kesehatan, karena kalau bukan payung keagamaan yang menjadi contoh, siapa lagi", ujar Bupati yang disambut dengan riuh tepuk tangan para peserta.

Lebih lanjut Bupati menambahkan bahwa ditengah kondisi ini yang kita butuhkan adalah kesejukan solusi bagi kepentingan kita bersama, bukan bagi kepentingan kami bersama. "Jadi mari kita bersama-sama menjaga kondusivitas".