(Humas Kemenag Bantaeng) - Tidak kurang dari 17 ribu tamu padati Kota Bantaeng pada hari pembukaan PORSENI PGRI Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang dipusatkan di Kab. Bantaeng tahun ini, hal tersebut nampak pada defile peserta dari masing-masing kontingen 24 Kab/Kota Se Sulsel. Barisan panjang pawai tiap kontingen kabupaten bak gerbong kereta api Argo Lawu jurusan Gambir-Solo
Tak
ayal Kota Kecil Bantaeng langsung macet oleh kendaraan para kontingen.
Kabupaten Bone adalah kontingen penyumbang kemacetan paling besar dengan
jumlah peserta lebih kurang 2.600 peserta dengan membawa kendaraan roda
4 tidak kurang dari 400 unit, disusul Kab. Jeneponto dan Kab. Wajo sang
juara umum PORSENI PGRI Tingkat Provinsi Sulsel Tahun 2010 di Kab. Gowa.
Diperkirakan kemacetan kali ini 2 kali lebih besar dibanding saat PORDA (Pekan Olah Raga Daerah) ke XV yang juga di pusatkan di Kab. Bantaeng pada tanggal 9-16 September 2014 yang lalu.
Diperkirakan kemacetan kali ini 2 kali lebih besar dibanding saat PORDA (Pekan Olah Raga Daerah) ke XV yang juga di pusatkan di Kab. Bantaeng pada tanggal 9-16 September 2014 yang lalu.
Jumlah
atlit dan ofisial yang hadir pada perhelatan akbar para guru ini
sebenarnya hanya berkisar kurang lebih 100 orang tiap kontingen,
selebihnya adalah penggembira. Melihat dari banyaknya peserta
penggembira dari tiap kontingen kabupaten ini menandakan bahwa mereka
memang begitu sangat bergembira dan penasaran untuk datang berkunjung
dan melihat langsung Kab. Bantaeng yang sedang bersolek dan membangun
daerahnya dari semua sektor ini.
Tampak hadir pula sejumlah Kepala Kantor Kemenag Kab/Kota Se-Sulawesi Selatan yang sengaja datang mendampingi kontingen yang berasal dari guru-guru madrasah dan lembaga pendidikan keagamaan lainnya dibawah naungan Kantor Kemenag.
Tampak hadir pula sejumlah Kepala Kantor Kemenag Kab/Kota Se-Sulawesi Selatan yang sengaja datang mendampingi kontingen yang berasal dari guru-guru madrasah dan lembaga pendidikan keagamaan lainnya dibawah naungan Kantor Kemenag.
Daerah
dengan luas wilayah yang relatif paling kecil dari seluruh Kabupaten se
Sulawesi Selatan ini memang terus berbenah dengan motto “membangun
dengan hati” karena jika dengan mengandalkan APBD
yang ada, sangatlah mustahil untuk mewujudkan program-program
pembangunan yang telah dicanangkan oleh bupati yang sudah 2 periode
memimpin Bantaeng ini. “Tiap hari ada yang baru di Bantaeng”, begitu
beliau mengistilahkan gerak dan laju pembangunan yang terus
digalakkannya dengan sisa waktu kepemimpinan kurang dari 3 tahun ini.
Gubernur
Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya dihadapan ribuan peserta Upacara
Pembukaan Porseni pun mengaku bangga dan takjub dengan keberhasilan
pembangunan di Bantaeng sehingga merasa risih ketika Dr. Nurdin Abdullah
dalam sambutanx mengangkat keberhasilan Gubernur Sulsel selama
kepemimpinannya yang juga sudah memasuki masa 2 periode ini. Beliau
menganggap Dr. Nurdin lebih berhasil darinya, “namun tak apalah kita
saling mengangkat saja” katanya.
Mengakhiri
sambutannya, Gubernur Syahrul Yasin Limpo yang tiba di Bantaeng dengan
menggunakan pesawat Helikopter milik Kepolisian untuk menghindari
kemacetan ini berharap kepada para pendidik anak bangsa yang akan
berlomba selama kurang lebih sepekan di Bantaeng sesuai bidangnya
masing-masing agar tetap menjunjung tinggi sportifitas, “juara jangan
dijadikan tujuan utama dalam mengikuti Porseni ini, namun silaturrahmi
dan solidaritaslah yang harus dikedepankan” katanya, hal tersebut senada
dengan slogan pada beberapa spanduk kontingen PORSENI.Usai Gubernur SYL menyampaikan sambutan sekaligus membuka secara resmi PORSENI PGRI Tingkat Prov. Sulsel Tahun 2015 yang ditandai dengan penekanan tombol sirine secara bersama oleh Gubernur Syahrul Yasin Limpo, Aksa Mahmud, Ketua PGRI Sulsel, Bupati Bantaeng, Wakil Bupati Bantaeng dan Ketua DPRD Kab. Bantaeng, acara ditutup dengan pembacaan Do’a oleh Bapak Kakan Kemenag Kab. Bantaeng H. Anwar Abubakar, S.Ag, M.Pd.