Bantaeng, (Humas Bantaeng)- Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng H. Muhammad Yunus, S.Ag, M.Ag menghadiri acara Temu Tokoh Lintas Agama yang dirangkaikan dengan acara Ramah Tamah Hari Amal Bakti ke-71 yang dilaksanakan Kementerian Agama Kab. Tana Toraja, Jum'at (27/01).
Temu tokoh lintas Agama yang juga dihadiri oleh Ka Kanwil Kemenag Sulsel serta sejumlah Kepala Kantor Kemenag Kab/Kota se Sulsel ini digelar di Rumah Jabatan Bupati Tana Toaja.
Kunjungan Kakanwil Drs. H. Abd.Wahid Tahir,M.Ag ke Tana Toraja ini selain untuk menghadiri Temu Tokoh Lintas Agama yang dirangkaikan dengan acara Ramah Tamah Hari Amal Bakti ke-71 juga adalah untuk membuka secara resmi pelaksanaan Pembinaan Penyuluh Agama Non PNS se Kabupaten Tana Toraja yang dilaksanakan di Kantor Kemenag Tana Toraja.
Kepala Kantor Kemenag Tana Toraja H.Muhammad, M.Ag dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Bupati Tana Toraja Ir. Nicodemus Biringkanae, atas kesediaannya memperkenankan pelaksanaan acara ini dilaksanakan di rumah jabatan bupati yang megah itu dengan view ke bundaran kolam Makale yang begitu menawan.
Ka Kankemenag Tana Toraja juga tak Lupa pula bertermakasih yang sebesar besarnya kepada Kakanwil Kemenag Sulsel , Kabid Ponpes dan Penais, para Kepala Pembimas serta para Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/ Kota yang turut hadir, diantaranya Kakan Kemenag Kota Makassar, Kakan Kemenag Kabupaten Gowa, Takalar, Bantaeng, Sinjai, Enrekang, Toraja Utara, dan Luwu Timur.
Lebih lanjut H.Muhammad dalam sambutannya menyampaikan bahwa "fungsi hadirnya Kantor Kementerian Agama di daerah, tujuannya antara lain adalah untuk membantu tugas-tugas pemerintah dan meminta petunjuk kepada bapak bupati dalam hal-hal yang berkaitan dengan bidang keagamaan" ungkapnya.
Tak lupa pula Muhammad menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada panitia dan protokoler Pemda Kab. Tana Toraja sehingga acara ini dapat terlaksana dengan baik.
Adapun Tokoh agama yang tampil memberikan sambutannya dalam acara ini adalah Dr.H.Nurdin Baturante,M.Ag, dan Prof.Dr.H.M.Sattu Alang,M.Ag.
Dalam sambutannya, Nurdin Baturante mengawali kalimat pembukanya dengan mengajak hadirin untuk berkaca pada falsafah pisang, yang mana pantang mati sebelum berbuah dan pantang berbuah sebelum bertunas. Pun menganalogikan seorang pemimpin itu selain sebagai pisang jg sebagai lilin. Demikian ungkap mantan Kandepag Tana Toraja itu.
Selanjutnya, Profesor Sattu Alang yang merupakan Ketua Tim Penerjemah Al-Qura'n ke dalam bahasa Toraja, tampil kemberikan sambutannya dengan menggunakan bahasa Toraja.
Secara khusus Sattu Alang meminta kepada Bupati Tana Toraja agar membantu mencetak atau memperbanyak Al-Qura'n terjemahan bahasa Toraja tersebut. Profesor yang dikenal humoris itu menceritakan secara singkat kronologis dan kendala-kendala yang dihadapi oleh tim penterjemah yang terdiri dari 20-an orang tersebut selama 2 tahun lebih merampungkan tugasnya.
Mengakhiri sambutannya, Sattu Alang menyatakan akan membantu H.Nurdin Baturante dalam menerjemahkan buku yang ditulisnya kedalam bahasa Inggris dan Arab agar buku tersebut dapat menembus dunia internasional.